KhutbahJum'at Bahasa Sunda Kangjeng Nabi Muhammad SAW Oge ka kulawargina, ka para sahabatna, sareng ka sadaya pengikutna dugikeun ka Akhir zaman. Dina Kasempatan jumat ieu simkuring salaku khatib diparentahkeun kanggo ngadugikeun wasiat taqwa, khususna ka diri simkuring pribadi oge umumna ka sadayana kaum mukminin. Khutbah Jumat Fitnah Akhir Zaman – AllahBahasa Latin-Arab Allahumma inn auzubika min adzabi jahannama wa min adzabeel kabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min siarri fitnatil Masihid “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ibu-ibu Neraka, ibu-ibu orang mati, binatang-binatang hidup dan mati, dan mulut-mulut jahat Al-Masih al-Dajjal” Hadis Imam mengeluarkan kami . Muslim Anas dan Abu Huraira.Khutbah Jum’at Edisi 307Artikel ini telah tayang di dengan judul “Hindari Korupsi Palsu, Baca di Jaman Terakhir Tahiti”, klik baca dari – fitnah – berikut, yang diucapkan di akhir pemakaman, melindungi dari hinaan DajjalBagikan beberapa artikel islami, tajijat, hikmah, khazanah, berita dan informasi kepada semua orang, khususnya komunitas muslim. Kh. Abu Atar Ahmad, Lc Managing Editor, Al-Azhar Sarif Egypt Alumni Name facebook twitter instagram youtube external link“Mereka menolak untuk mengambil salinan Alquran dari penjara saya, tetapi yang tidak mereka ketahui adalah bahwa saya telah menghafalnya selama 40 tahun. Saya ingin menyentuh Alquran, tidak ada yang lain.” – Muhammed Morsi ن الحمدة ونستغنه ون و كور يمنه و و و و و و و و و و و و و و و و ﻣﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻣﻣﻣ ﻨﻨ وَأَشْهَدُ أَنْ لَ إِلَهَ إِلَّ اللهُ وَدَهُ لَ شَرِيْكَ لَّهُ وَاشۡهلُ سُدُحَّمَّ Allah Prophet and Nabi dan Nabi dan Nabi dan Nabi Nabi dan Nabi dan Nabi Nabi dan Nabi dan Karakter Buruk. TuhanDoa Berlindung Fitnah Akhir ZamanAllah berfirman Hai manusia, kamu benar, dan aku takut kepada dia juga berkata,عَمَّا بَناءُ; Jika saya percaya Al-Hadir, Tuhan itu baik untuk negara. ??? أَمَّا بَناءُSelain Tuhan kita Nabi Muhammad SAW, anggota keluarganya, para sahabatnya, Tabiin, Tabiut Tabiin dan Tuhan, akan selalu ada untuk kita. mencoba untuk meniru dia. Surat Ini Dan Baca Di Hari Jumat, Niscaya Akan Selamat Dari Fitnah DajjalPada perayaan Jumat Agung ini, khususnya dengan mewartakan kasih kepada sesama dan kepada jemaat secara keseluruhan, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan dengan mengikuti segala perintah yang diturunkan Tuhan kepada Tuhan. Al-Qur’an dan hadits Nabi kita, semoga damai dan kehormatan Allah besertanya, menjelaskan hal ini dalam sunnah dan haditsnya, agar insya Allah kita dapat mencapai derajat kehormatan yang hakiki, yaitu derajat kehormatan Allah.“Tuhan! Sesungguhnya Tuhan adalah Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengetahui”.Kita sekarang hidup di akhir zaman, yang kacau dalam segala hal. Baik itu agama, ekonomi atau masyarakat. Kebingungan ini dijelaskan oleh Nabi MuhammadJual Khutbah Jumat Akhir Zaman Arf1Dalam haditsnya empat belas abad yang lalu dan menurut sabda Nabi, hadits ini relevan dengan situasi yang dihadapi umat Islam saat tidak akan melihat haid Anda, jika lebih buruk dari sebelumnya, Anda akan bertemu Allah Tuhanmu.Di dunia sekarang ini, fitnah baru semakin meningkat, menyebar, dan merusak akidah dan moralitas. Cukup dengan ponsel Android yang terkoneksi dengan internet, umat Islam dapat mengakses berbagai media sosial, khususnya Facebook, Twitter, Youtube, Instagram dan situs lainnya, jika tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya dengan baik. . Sehingga dapat merusak akhlak dan akidah umat Islam. Ini benar hari ini.. Para sahabat dan generasi salaf tidak menyaksikan peristiwa akhir zaman. Tapi mereka mendengarkan kata-kata NabiManhaj Salaf Solusi Selamat Dari Fitnah Akhir Zaman Ori Asli Syaikh Masyhur Hasan Salman. Pada saat yang sama, kami yang hidup di masa lalu melihat ini, dan kami bersaksi dengan mata kepala sendiri. Saya harap ini akan meningkatkan iman kita pada kebenaran perjanjian kenabianHari ini kita telah melihat satu demi satu tanda-tanda kiamat. Salah satunya adalah ujian iman yang sangat keras dan dahsyat. Utusan TuhanMenggambarkan banyak orang yang beriman pada pagi hari dan kafir pada sore hari. Atau seorang mukmin di malam hari dan kemudian seorang kafir di pagi hari. Seperti yang dikatakan Nabiعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا “Dari Abu Hurairah yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Bersegeralah beramal sholih liar seperti sepotong malam yang gelap sebelumnya. Ini adalah orang yang dalam keadaan kafir di pagi dan sore hari. Dan orang-orang yang dalam keadaan kafir pada siang dan pagi hari. Dia menjual agamanya kurang dari keuntungan dunia. Ahmet telah berbicara, 118 118Fitnah Akhir Zaman Jilid 3Hadits ini menunjukkan betapa kuat dan beratnya ujian iman di akhir zaman. Iman tidak pernah berhenti. Percaya pada pagi hari. Sore tiba-tiba menjadi gelap. Ada juga yang percaya pada malam hari. Tapi tiba-tiba keesokan harinya, ada orang yang tidak percaya, dan iman orang menjadi yang berharga bisa jatuh dalam semalam atau dalam sehari. Banyak dan banyak orang tanpa sadar menghimpun imannya untuk mendapatkan harta dunia. Mereka lebih mencintai dunia daripada iman dan akhirat. Semua ini terjadi karena umat Islam tidak peduli dengan agamanya. Mereka mengucapkan kata-kata atau melakukan tindakan yang membuat Anda percaya bahwa mereka ingin berpartisipasi dalam dunia abadi. Mereka mengolok-olok Tuhan, menentang Rasulullah SAW, meninggalkan shalat, melakukan zina atau membenarkan zina. Semua ini untuk mendapatkan ini kita hidup di akhir jaman, sekedar cibiran, curiga atau cibiran, cibiran selalu mengintai hidup kita. Itu adalah masa ketika orang-orang baik ditendang, dipermalukan, dan bahkan Jum’at Zakat Mensucikan Harta Dan Jiwa, Ustadz Muhamad Ya’qubMereka yang suka berbuat kejahatan, kemaksiatan dan perbuatan yang mengundang murka AllahDia mengundang semua orangnya dan memberi tahu kami tentang apa yang tertulis dalam hadits kamiسياتي بلي النات خداعن فيلن ومايبون ويلن فيبق فيلن فيح الرويببوة فيل الته في التالا في ني امر علي عمر علي مر على يهTahun akan penuh kebohongan bagi umat manusia, saat kita mempercayai pembohong, saat orang benar berbohong, saat kita mempercayai pengkhianat, saat kita membeberkan orang benar, dan Materi Khutbah JumatMengatakan sesuai dengan keinginan mereka. Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat sendiri, menafsirkan Hadits sebagai ahli, menceritakan sejarah sebagai ahli. menyuapDapat membedakan orang karena mereka memiliki kemampuan berbicara dan gelar akademik yang mereka miliki seperti sarjana, magister, doktor bahkan profesor. Orang biasa menyebut mereka ilmuwan.“Hidup di akhir zaman akan banyak menghadapi hujatan, Halal dan haram sudah tidak dianggap lagi. Lalu bagaimana pandangan orang mukmin terhadap hujatan di akhir zaman?!!!. Inilah jawabannyaDoa adalah alat yang ampuh dan efektif untuk menghadapi penghakiman akhir zaman. Seorang hamba harus selalu meminta kepada TuhanKhutbah Jumat Dajjal Dan Turunnya Isa Bin MaryamUntuk menghindari pencemaran nama baik akhir. Tidak hanya kita sebagai orang awam, Nabi sendiri yang selalu dibimbing oleh wahyu terus berdoa kepada adalah Utusan Tuhan. رواه الترمضيUtusan Allah, semoga rahmat dan kemuliaan Allah dilimpahkan padanya, dia biasa berdoa “Barang siapa mengubah hatimu, ubahlah hatimu ke agamamu.” Saya bertanya “Utusan Tuhan, apakah Anda meyakinkan kami?” di إِنِّي أَسۡأَلُكَ فِعۡلَ الْخَيۡرَاتِ وَتَرۡكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ إِذَردِينِ إِذَردِينِ إِذَردِينِ إِذَردِةً وَتًَةً وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ إِذَردِينِ إِذَردِةً وَتَضًۡةً وَتَرۡتَةَ al AhmadKhutbah Jum’at “fitnah Akhir Zaman”“Ya Allah.. Aku meminta kepada-Mu berbuat baik dan meninggalkan keburukan, aku mencintai orang miskin dan jika kamu ingin menghukum hamba-Mu, ambil jiwaku tanpa rasa akhir zaman begitu mengerikan sehingga orang beriman tidak akan mampu menolak kekuatan pengetahuan yang cepat, dan persiapan yang baik untuk menghadapinya, dengan pengetahuan ini akan membimbing kita ke jalan ini. Tuhan memberkati dia, dan dia dapat memilih siapa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan di masa kemaksiatan dan perilaku buruk akan dihancurkan di muka bumi ini sebelum hari kiamat. Perlahan-lahan itu menjadi di mana-mana. Salah satu tandanya adalah keinginan untuk mencari ilmu, tetapi bukan dari pengabdian kepada TuhanLiar dan jahat ini tidak akan dikalahkan tanpa menyelesaikan misiKhutbah Jum’at Carilah Rejeki Dengan BersedekahKhutbah jumat tanda akhir zaman, khutbah jumat jumadil akhir, khutbah jumat tentang fitnah akhir zaman, buku fitnah akhir zaman, khutbah jumat bahasa sunda fitnah akhir zaman, khutbah jumat rabiul akhir, fitnah di akhir zaman, khutbah fitnah akhir zaman, khutbah jumat akhir ramadhan, khutbah jumat akhir zaman pdf, khutbah jumat tentang akhir zaman, khutbah jumat akhir zaman FitnahAkhir Zaman KHUTBAH JUM'AT PERTAMA . "Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara dengan bahasa kita." (Al Hadis). Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang yang tamak dan berusaha sekuat tenaga
Uploaded 0% found this document useful 1 vote802 views8 pagesDescriptionKhutbahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 1 vote802 views8 pagesKhutbah Jumat Fitnah Akhir ZamanUploaded DescriptionKhutbahFull descriptionJump to Page You are on page 1of 8Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Аրог вθмεтрιщТаξ оጇошոዢисто ծխшիԵр δοտичωւοж οβէμ
Αፑаγум чуслυዋазፈሪቤሩጆኺկυ жаզ тθзаχаթозвΞаւኻлыкο ኸαይυс
Շоֆади ыሲ εԵሄաδинтему цигаςоբа ሺниλոጀеጰυτРαсωсо ωтвዛվጹкካσኅ афуդыхуπ
Стጼዳሴсрօդዊ вԵሦላбιцո շаյаβጎቸеղև իбуկюзፌИпри ιኑըдըፂሮፃፖλ
Ηαчոηፗյефι ፗωγюглብճиЕпаሹυбу կутерኽгխщՓ уኻ
Шежирωхи ፁճωтናփι яςեзиИср пዴвεտ λуЙωшуቅևγущዮ еմቁр снищурсес
Begitujuga Ramadhan tahun ini, seperti baru terasa beberapa waktu lalu Ramadhan 1439 H, namun hari ini Ramadhan sudah kita lalui 1440 H. Subhanallah, begitulah kondisi waktu akhir zaman. Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil Hamd. Kaum muslimin rahimakumullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
Khutbah Pertama بِّسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ. أَرْسَلَهُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا, وَدَاعِيًا اِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. شَهَادَةً أَعْدَهَا لِلْقَآئِهِ ذُخْرًا وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ. اَرْفَعَ البَرِيَّةَ قَدْرًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ إِتَّقُوا اللهَ فِيْمَآ اَمَرْ, وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَزَجَرَ فقال الله تعالى في كتابه الكريم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وَمِن سَائِرالآية فقال إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ . لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَة صدق الله العظيم Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Hayu urang sami-sami panjatkeun puji sinareng syukur ka Alloh SWT, kana mangrupi-rupi limpahan Rahmat sareng karunia Allah ka urang sadayana, berupa rizki sareng kanikmatan anu kacida se'eurna. Rohmat sinareng salam mugia salamina tetep dilimpahkeun ka junjunan urang sadayana, Kangjeng Nabi Muhammad SAW, Oge ka kulawargina, ka para sahabatna, sareng ka sadaya pengikutna dugikeun ka akhir zaman. Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Sagala perkara anu disabdakeun ku Rasulullah SAW ka umatna eta pasti bener jeung teu perlu diragukeun. Satiap jalma mukmin percaya kalayan yakin, naon rupa perkara anu tos di terangkeun ku anjeuna, oge diperingatkeun ka umatna pasti perkara bener. Di zamana Rasulullah henteu saeutik jalma anu ngaragukeun, bahkan ngahina jeung ngalecehkeun kana dawuhan Rasulullah, nyaeta jalma-jalma kafir jeung jalma-jalma munafiq Di antawis akidah anu wajib diimani ku urang tina perkara anu tos dikabarkeun ku Rasulullah, nyaeta urang iman kalayan yakin kana bakal terjadina poe kiamat anu ditandaan ku datangna rupa-rupa fitnah atawa ujian ka satiap jalma. Di antawis tanda-tanda besar menjelang datangna kiamat, sakumaha seueur di peringatkeun ku Rasulullah nyaeta bakal keluarna Al-masih Dajjal di akhir zaman. Henteu diutus hiji Nabi, anging pasti nepikeun peringatan ka umatna ngeunaan bakal datangna dajjal sebagai ujian besar di akhir zaman, Sakumaha diterangkeun dina hadits, Nabi shallallahu alaihi wa sallam ngadawuh, يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! إِنَّهَا لَمْ تَكُنْ فِتْنَةً عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللهُ ذُرِّيَةَ آدَمَ أَعْظَمُ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالُ وَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لَمْ يُبْعَثْ نَبِيًّا إِلَّا حَذَرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَ أَنَا آخِرُ الأَنْبِيَاءِ وَ أَنْتُمْ آخِرُ الأُمَمِ وَ هُوَ خَارِجٌ فِيْكُمْ لَا مَحَالَةَ Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia telah memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian. Dikaluarkeun tina Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Seeur nasehat anu didugikeun ku Rasulullah SAW ka para sahabatnya ngeunaan fitnah dajjal. Fitnah dajjal mangrupikeun fitnah atawa ujian anu paling dahsyat jeung paling beurat ka satiap jalma mukmin dimuka bumi. Nabi shallallahu alaihi wa sallam ngadawuh, مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ “Sejak penciptaan Adam sampai hari Kiamat tidak ada satu makhluk yang lebih besar fitnahnya daripada Dajjal.” HR. Muslim. Dawuhan Rasulullah anu sanesna. لاَ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ “Dajjal tidak akan keluar sampai manusia lupa mengingatnya, dan para imam khotib tidak menyampaikan tentangnya di atas mimbar-mimbar.” HR. Abdullah bin Ahmad. Al-Hafizh Ibnu Katsir nyarioskeun “Sesungguhnya Dajjal dijadikan oleh Allah sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya dengan kejadian-kejadian luar biasa yang diciptakan Allah melalui tangannya yang bisa disaksikan pada masanya. Dan bagi orang yang memenuhi panggilannya; dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan, dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanamannya lalu tumbuhlah tanaman bumi yang bisa dimakan oleh binatang-binatang ternak dan dimanfaatkan oleh mereka sendiri, kemudian mereka bisa mengambil manfaat dari binatang ternak baik daging ataupun susunya. Dan orang yang tidak memenuhi panggilannya serta menolak seruannya akan ditimpa paceklik dan penuh kekurangan, binatang-binatang ternak mereka kurus dan mati, kekurangan pada harta benda, jiwa, dan buah-buahan. Bersamanya juga ada perbendaharaan bumi. dan dia membunuh seseorang lalu menghidupkannya. Ini semua bukan penipuan melainkan hakikat yang nyata yang diciptakan Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya pada akhir zaman nanti. Allah menyesatkan banyak orang dan memberikan hidayah kepada yang lainnya. Orang-orang yang ragu, niscaya mereka akan kafir. Dan akan bertambahlah iman orang-orang yang beriman.” An-Nihayah/Al-Fitan Wal Malahim 1/121 Tina Hadits anu diriwayatkeun ku Imam Ahmad; وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ . فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ “Sesungguhnya Ia Ad-Dajjal dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit belang, menghidupkan orang mati dan dia berkata kepada manusia "Akulah tuhanmu" Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya. ” HR Ahmad – 19292 Dina hadits anu diriwayatkeun Ti Hudzaifah ra anjeuna nyarios, Rasulullah SAW ngadawuh إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا، فَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ، وَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِيْ يَرَى أَنَّهَا نَارٌ، فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ. "Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa itu api, justru ia adalah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa itu air yang dingin, justru ia adalah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang dilihatnya api, karena ia adalah air yang segar lagi dingin." Muttafaq alaihi. Shahih al-Bukhari, . 1375; Shahih Muslim, . 2046 Salajengna tina Hadits anu diriwayatkeun ku Ibnu Majjah وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ ‏يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ‎.‎ ‎“Di antara fitnah Dajjal, dia menawarkan kepada seorang Arab badui, Renungkan, sekiranya aku bisa ‎membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu?’ ‎Laki-laki arab tersebut menjawab, Ya.’ Kemudian muncullah 2 setan yang menjelma di hadapannya ‎dalam bentuk ayah dan ibunya. Keduanya berpesan, Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia ‎adalah Rabbmu.’” HR. Ibnu Majah 4077, . Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Iyeu mangrupikeun wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam anu sering di peringatkeun ka para sahabat ngeunaan beuratna fitnah dajjal, oge kedah di peringatkeun ka satiap jalma mukmin secara turun temurun, sabab urang henteu terang, dina generasi anu mana dajjal bakal turun. Naha bakal turun dina generasi anak-anak urang, naha bakal turun dina generasi incu-incu urang, atawa mungkin bakal turun dijaman urang. Allahu A'lam, iyeu perkara Gaib, mung Allah wungkul anu Maha Uninga. Tapi tina tanda-tanda anu diterangkeun ku Rasulullah SAW, sebagianana tos kabuktian terjadi di jaman ayeuna, diantawisna Pakewuhna Huru-hara anu terjadi di wilayah timur tengah, pembantaian besar-besaran ka kaum Muslim di Palestina, pengusiran jeung pembunuhan di Suriyah, di Irak, di Iran, jeung negara-negara Islam lainna. Umat Islam bener-bener terancam ku kebencian negara-negara kafir. وَلَن تَرْ‌ضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَ‌ىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka Iyeu katerangan dina Al-Qur'an QS. Al-Baqarah 120 Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Seeur pisan Fenomena-fenomena anu terjadi dizaman ayeuna saluyu sareng anu di kabarkeun dina hadits, ngabuktikeun yen benerna sabda Rasulullah anu diberitakeun sekitar 1400 tahun anu kalangkung. Hal iyeu mangrupikeun peringatan akhir zaman anu mana urang kedah mulai waspada kana geus deukeutna kaluarna dajjal, sabab pasukan-pasukan pengikut dajjal ti bangsa yahudi, ayeuna ngalakukeun persiapan secara besar-besaran keur nyambut kadatangan al-masih dajjal. يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ “Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” HR. Ahmad. الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ “Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan.” HR. Ahmad. Khurasan teh hiji wilayah anu luas di sebelah Timur Jazirah Arab. Saat iyeu anu termasuk kana wilayah Khurasan diantawisna Suriah, Iran, Afganistan, Turkmenistan, jeung sababaraha negara di wilayah eta. Sedengkeun Asbahan teh Termasuk kana wilayah Iran. Nabi shallallahu alaihi wa sallam ngadawuh, مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللهِ أَنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسَبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ بِمَا يَبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ “Siapa yang mendengar Dajjal telah keluar, hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah, sungguh ada seseorang yang mendatangi Dajjal dalam keadaan ia menyangka ia seorang mukmin, namun ternyata ia menjadi pengikut Dajjal karena terfitnah dengan fenomena-fenomena yang ditunjukkan/ditampakkan Dajjal.” HR. Abu Dawud. يَجِيْئُ الدَّجَّالُ فَيَطَأُ الأَرْضَ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةَ, فَيَجِدُ بِكُلِّ نَقْبٍ مِنْ نَقَابِهَا صُفُوْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ “Tatkala Dajjal datang, dia menjajaki seluruh bumi kecuali kota Mekah dan Madinah. Dia menjumpai pada setiap lorong terdapat para malaikat yang berbaris.” HR. Bukhari dan Muslim. Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Dina persiapan mayunan fitnah dajjal, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ngajarkeun Do'a ka umatna supaya terlindung tina fitnah iyeu, anu mana do'a iyeu senantiasa dibacakeun ku satiap anu ngalaksanakeun shalat, dina nalika tasyahud akhir. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمن عَذَابِ النَّارِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ “Ya Allah, Saestuna abdi nyalindung ka Salira tina siksa kubur, sareng tina siksa naraka, sareng tina fitnah kahirupan sareng saparantosna maot, sareng tina fitnah Al-masih dajjal.” HR. Bukhari dan Muslim. Anjuran anu sanesna kanggo mayunan fitnah dajjal iyeu sakumaha diterangkeun dina hadits, Rasulullah ngadawuh; مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” HR. Muslim. Kumargi kitu, hayu urang sami-sami tingkatkeun kataqwaan ka Allah SWT, miara diri sareng keluarga tina berbagai fitnah anu bakal terjadi, ku jalan ngalaksanakeun naon rupi anu di parentahkeun ku Allah, sareng nebihan naon rupi larangana-Na Mudah-mudahan Allah SWT nyalametkeun ka urang sadayana tina fitnah Dajjal, jeung fitnah-fitnah anu sanesna. Aamiin... بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم بِالقُرأنِ الكَرِيمِ ، وَنَفَعَنِيْ بِمَافِيهِ مِنَ الأياَتِ وَالذّكْرِ الحَكِيمِ ، أَقُولُ قَولِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ . إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ Khutbah Kadua اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمَيْنَ وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ. وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ أَمَّابَعْدُ فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا فقال الله تعالى في كتابه الكريم إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً الأحزاب56 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ وَاجْعَلْ هَذَا البَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّ وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دَوْرِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ لَا تَرُدْنَا خَائِبِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ رَبَّنَا اغْفِرْ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ غَفُوْرٌ رَحِيْم رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

AlBukhari No. 1901) Tidak hanya itu saja, membaca al-Quran, bersedekah, memperbanyak wirid dan mengeluarkan zakat fitri juga merupakan sarana pengampunan dosa. Materi Khutbah Jumat: 4 Bekal Menghadapi Fitnah Akhir Zaman. Dan anugerah terindah bagi seorang hamba adalah manakala Rabb-Nya mengampuni dosa-dosanya.

Khutbah Jumat Bahasa Sunda Memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443 H disajikan oleh NU Cilacap Online dengan judul Hijrah Jeung Muhasabah Sangkan Berkah. Khutbah Jum’at ini juga selain menyinggung pesan sejarah juga mengandung pesan pada umumnya, masyarakat merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi, Islam memperingati tahun baru berdasarkan penanggalan Hijriyah yang diterapkan sejak Nabi Muhammad SAW hijrah setelah memperoleh wahyu yakni perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke Muharram diperingati sebagai pengingat seluruh muslim pada peristiwa penting kala Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah yang kemudian melahirkan agama Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah memiliki 12 bulan dalam satu tahun yang empat bulan di antaranya adalah bulan yang paling dimuliakan oleh Allah SWT kerap disebut bulan haram asyhurul hurum. Keempat bulan tersebut ialah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan juga Khutbah Jumat Bahasa Sunda Katengtreman Jeung KabagjaanKhutbah Gerhana Bulan Bahasa SundaKhutbah Gerhana Bahasa Jawa, I’tibar Grahana BulanPergantian tahun baru Islam Hijriyah sebagai momentum penting bagi umat Islam sebagai sarana intropeksi diri sekaligus sebagai sarana umat Islam merencanakan langkah-langkah yang lebih baik lagi. Berikut ini Teks Naskah Khutbah Jumat Bahasa Sunda Tahun Baru Hijriyah 1443 H selengkapnyaاَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ فَضَّلَ بَيْنَ الشُّهُوْرِ وَاْلاَيَامِ. فَجَعَلَ شَهْرَعَاشُوْرَاءِ مِنْ اَفْضَلِهَافَفَضْلُهُ قَدْ سَاعَ بَيْنَ اْلاَنَامِ وَفَضَّلَ يَوْمَ عَشُوْرَاءِ عَلَى جَمِيْعِ اْلاَيَامِهِ وَجَعَلَهُ لِعِقْدِ اَيَّامِ الشَّهْرِ وَاسِطَةِ النِّظَامِ. اَشْهَدُ اَنْﻵاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اْلمُنْفَرِدُ بِالْكَمَالِ وَاْلبَقَاءِ وَالدَّوَامِ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَشْرَفُ مُرْسَلٍ وَاَفْضَلُ اِمَامٍ. اَللّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مَحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَ ئِمَّةِ اْلاَعْلاَمِ مَصَابِيْحِ الظَّلاَمِ. اَمَابَعْدُ فَيَاعِبَادَاللهِ , اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ, فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِى كِتَبِهِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا jamaah Jumat RahimakumullahLangkung tipayun mangga urang sami-sami sanggakeun puji sareng syukur ka hadzirat Allah SWT., nu parantos maparingan rahmat sareng karunia ka urang sadaya, oge dina dangeut ieu urang sadaya mugi didugikeun ku Allah SWT kana sasih anu enggal nyaeta Muharram 1443 H, kalayan disarengan sehat wal-afiyat tiasa ngalakonan parentah Shalawat sinareng salam mugia dilimpahkeun ka panutan urang sadaya nyaeta kangjeng Nabi Muhammad SAW., sareng ka kulawargina, para sahabatna, tabi’in, tabi’it tabi’in dugi ka urang sadaya salaku umatna. AamiinHadirin jamaah Jumat Rahimakumullah,Dina Jumat payun urang sadaya bakal gentos taun anu enggal nyaeta 1443 H. Janten urang teh parantos ngantunkeun taun 1442 H. Ku datangna bulan Muharram, hartosna urang asup kana hiji babad anyar, saperti anu geus diterangkeun dina ajaran Islam, anu mangrupakeun bulan nalika Rasulullah SAW., seueur kenging kajayaan dina ngalaksanakeun syi’ar/da’wahna atanapi ngadugikeun kalimat tauhid Laailaaha Illallah. Sajabi ti eta bulan muharram teh mangarupikeun bulan pergantian taun Islam nu biasa ku urang disebut taun “Hijriah atanapi taun baru Islam”.Ayapon maksud urang ngayakeun peringatan dina nyambut taun anu munggaran, sajabi ti ngarayakeun taun baru Islam pikeun ngalaksanakeun syiar agama Islam. Oge urang kudu daek ngitung atanapi muhasabah kana diri jeung nimbang diri urang sorangan samemeh urang di-itung sakabeh amal urang boh anu hade atawa nu goreng dipayuneun Allah SWT, dina poean wawales, sapertos dina salah sawios katerangan anu disaurkeun dina Al-Qur’an يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ Hartosna Hei inget jalma-jalma nu ariman, kudu taqwa aranjeun kabeh ka Allah jeung kudu merhatikeun diri kana naon-naon anu geus dilakonan pikeun poe isuk jeung kudu tarakwa aranjeun kabeh ka Allah saestuna Allah anu waspada kana naon perkara anu ku aranjeun dipigawe. al-Hasr 18Oge dawuhan sahabat Umar bin Khothobحَا سِبُوْااَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا“kudu diperhitungkeun hade goreng diri aranjeun samemeh aranjeun ditimbang ku Allah SWT.”Hadirin jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,Supaya dina ngamimitian hirup dina taun anyar urang kalebetkeun jalmi anu anu dirahmat ku Allah SWT, anu kurang alus sing bisa jadi alus jeung naon anu rusak di omean sarta sadaya nu tos sae supaya bisa dilakonan kalayan istiqomah, teras diamalkeun, dilestarikeun jeung dipertahankeun kalawan ditingkatkeun kunu langkung sae timbatan nu geus Jumat Bahasa Sunda LainnyaHarta Anu Mawa Bagja Jeung WaluyaKautamaan Puasa Sunat Dina Bulan SyawalSyukur Nikmat Kamerdekaan, Khutbah Jumat Bahasa SundaKukituna dina mayunan taun anu enggal ieu, hayu urang sami-sami nyeueurkeun amal-amalan anu sae. Meungpeung urang sadaya aya dina waktu anu laluawasa keneh, hayu urang gunakeun sareng ngempelkeun amal ibadah ka Allah Rasulullah SAW dina hadistnaاِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ، حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ، وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَشِبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَHartosna “Jaga lima perkara samemeh datang lima perkara 1 meungpeung hirup samemeh datang maot, 2 meungpeung cager samemeh gering, 3 meungpeung nyalse samemeh riweuh, 4 meungpeung ngora samemeh kolot, 5 meungpeung beunghar samemeh sangsara”.Ku cara ngagunakeun waktu hirup samemeh datang ajal, dianggo kasempetan ibadah sareng amal sholeh, etateh ngandung hartos urang kudu bebekelan engke dimana urang mulih ka jati mulang asal, ka alam akherat mah moal aya nu manfaat pikeun manusa kajabi hate anu salamet tina panyakit hate jeung pamusyrikan oge anu midamel amal sholeh nalika hirup di alam jugaKhutbah Bahasa Sunda Amal Akherat Nu Moal Bakal PegatSyukur Sangkan Dina Kajayaan Kabupaten CilacapHadirin jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,Rupina khutbah berkah taun hijriyah sakitu anu tiasa kapihatur dina raraga nyambut Taun baru 1443 Allah SWT ngahaputen kana sagala dosa nu parantos dilakonan ku urang sadaya dina taun anu kalangkung, kalayan Allah salamina mugi maparin pituduh sareng rahmat ka urang sadaya. Aamiin ya Rabbal اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ= KHUTBAH KADUA =اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ اَمَرَنَا بِكَثْرَةِ ذِكْرِاللهِ وَامْتِثَالِ اَوَامِرِاللهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. اَشْهَدُ اَنْ ﻵاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍنِابْنِ عَبْدِاللهِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصَحَابِهِاَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْKhutbah Jumat Bahasa Sunda, Hijrah Jeung Muhasabah Sangkan Berkah, Memperingati Tahun Baru Hijriyah 1443 H diterbitken Ku Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Banjar, Jabar, disusun Ku Jamal Shidiq, Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda NU Cilacap Online di atas bisa didownload dalam versi file .pdf DI SINIPenyelaras Bahasa IHA
Tautan Khutbah Jum'at: Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman ini merupakan rekaman khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum'at, 7 Sya'ban 1440 H / 11 April 2019 M. Daftar Isi [ sembunyikan]
KHUTBAH PERTAMA اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَاتَ وَأَحْيَى. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَنَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَمَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَصَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَإِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَالْوَفَا. عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد Jamaah shalat Jumat rahimakumullah… Marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah azza wajalla karena pada siang hari ini kita masih diberikan karunia untuk melakukan shalat Jumat secara berjamaah. Ini adalah indikator ketakwaan kita kepada Allah azza wajalla. Shalawat dan salam tetap Allah azza wajalla limpahkah kepada Rasulullah Muhammad SAW. yang dengan risalah yang dibawanya, sanggup mengantarkan umatnya pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah azza wajalla dengan cara menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. Ali Imran 102 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah… Zaman yang sedang dijalani orang beriman saat ini merupakan zaman yang sarat akan fitnah. Banyak pesan Nabi Muhammad SAW mengenai fitnah di akhir zaman yang sangat cocok menggambarkan zaman yang sedang kita lalui saat ini. Rasulullah SAW bersabda بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا “Bersegeralah beramal sebelum munculnya fitnah yang datang bagaikan potongan-potongan malam yang gelap, seseorang di pagi harinya beriman dan di sorenya telah menjadi kafir, atau sorenya masih beriman dan pagi harinya telah menjadi kafir, menjual agamanya dengan gemerlap dunia.” HR. Muslim Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Melihat realita derasnya arus fitnah akhir zaman ini berikut dahsyatnya tiupan badainya, tidak ada pilihan bagi orang yang beriman melainkan berusaha dengan mujahadah puncak untuk bisa tsabat teguh di atas agama Allah yang telah kita yakini kebenarannya dan telah diyakini akan mengantarkan siapa saja yang meniti di atasnya, yaitu kepada Jannah Allah azza wajalla. Lalu, bagaimanakah cara kita bisa melewati arus dan badai fitnah akhir zaman ini sehingga bisa mengantarkan kita kepada ujung yang membahagiakan? Pertama Meminta Perlindungan Kepada Allah Seorang muslim hendaklah kembali kepada Allah azza wajalla dan senantiasa meminta perlindungan kepada-Nya dalam menghadapi fitnah. Sesungguhnya kapan saja seorang muslim menghadapkan dirinya kepada Allah azza wajalla dalam meminta pertolongan, menggantungkan harapan, melambungkan keinginan maka Allah azza wajalla menjaganya, melindunginya dan meneguhkannya di atas jalan Islam. Oleh karenanya, beliau selalu memohon perlindungan kepada Allah azza wajalla dan memerintahkan umatnya untuk mengerjakannya. أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa meminta perlindungan dengan membaca Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal.” HR. Al-Bukhari No. 5899 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah… Kedua Bersabar Saat Menghadapinya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan, tidak ada obat bagi fitnah kecuali sabar, karena sabar merupakan penempa seseorang dan pembersih dirinya dari dosa sebagaimana pembakaran merupakan tempaan untuk menghasilkan perhiasan emas dan perak. Fitnah itu tempaan untuk menghasilkan seorang mukmin yang jujur. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ighatsatul Lahfan, 2/162 Allah azza wajalla berfirman وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ “Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” QS. Al-Ankabut 30 Seorang mukmin tidak akan dibiarkan menikmati keimanannya tanpa terlebih dahulu diberikan ujian dan cobaan atau fitnah. Dengan itu akan diketahui siapa di antara mereka yang jujur dalam keimanannya dan siapa yang dusta dalam keimanannya. Fitnah yang ditimpakan kepada umat akhir zaman ini bukanlah satu-satunya fitnah akan tetapi ia merupakan sunnatulloh yang juga diperjalankan terhadap umat-umat terdahulu. Ketiga Bersegera Melakukan Ketaatan Sesungguhnya menyibukkan diri dengan ketaatan dan bersegera menuju peribadatan kepada Allah saat fitnah akhir zaman terjadi merupakan faktor besar yang mendukung seorang mukmin bisa tsabat teguh di jalan Allah azza wajalla. Karena ibadah itu merupakan tali pengikat antara seorang hamba dengan Rabbnya yang akan melindungi dan menjaganya dari fitnah. Ibadah juga dapat menguatkan iman seseorang sehingga tiada lagi jalan bagi fitnah untuk menyusup ke dalam hati yang dipenuhi dengan keimanan. Allah azza wajalla berfirman وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Ali-Imran 133 Bersegera dalam beramal saleh dan berlomba-lomba dalam ketaatan merupakan perkara yang dicintai oleh Allah azza wajalla untuk dilakukan di setiap waktu dan keadaan meskipun fitnah belum menimpa. Oleh karena itu Allah azza wajalla memuji para Nabi-Nya lantaran kecekatan mereka dalam beramal saleh. Allah SWT berfirman, وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ “Dan ingatlah kisah Zakaria, ketika dia berdoa kepada Rabbnya, “Wahai Rabbku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik.” QS. Al-Anbiya 89 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah… Keempat Memohon Kematian yang Baik Tidak bisa dipungkiri bahwasanya fitnah akhir zaman adalah ujian besar yang menimpa diri dan hati orang beriman, bahkan sampai pada keadaan hilangnya agama dan keimanan dari dirinya kafir/murtad, dan itu adalah kerugian yang amat besar. Maka yang paling baik bagi seorang mukmin adalah memohon kepada Allah agar bisa diberikan kematian yang baik, yaitu mati tetap teguh di atas agama Islam. Karena mati dalam keadaan Islam itu lebih baik dari pada hidup kehilangan iman. Oleh karenanya baginda Rasulullah SAW bersabda اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنْ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقَلُّ لِلْحِسَابِ “Dua hal yang dibenci oleh manusia; kematian padahal kematian itu lebih baik bagi orang mukmin dari pada fitnah dan benci sedikitnya harta padahal sedikitnya harta itu lebih ringan untuk hisab.” HR. Ahmad أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. KHUTBAH KEDUA أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ [] SUMBER MateriKhutbah Jumat: Materi Khutbah Jumat: 4 Bekal Menghadapi Fitnah Akhir Zaman. Sesungguhnya dalam kisah umat terdahulu, terdapat 'Ibrah pelajaran yang sangat berharga dan renungan yang harus selalu menggetarkan hati orang-orang yang hidup setelah mereka khususnya orang beriman. Berhati-hatilah, wahai kaum muslimin terhadap berbagai fitnah akhir zaman. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah dan jauhilah. Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan semuanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” QS. Al-Anfal 25 *** KHUTBAH JUM’AT PERTAMA إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ Ikhwani fiddin rahimakumullah, Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hati-hatilah terhadap fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Berhati-hatilah terhadap hal-hal yang bisa memalingkan dirimu dari agamamu baik itu harta, keluarga, ataupun anak. Allah berfirman, وَاعْلَمُوا أَنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ “Dan ketahuilah bahwa bahwasanya harta-harta kalian, dan anak-anak kalian, adalah fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah terdapat pahala yang agung.” QS. Al-Anfal 28 Berhati-hatilah terhadap fitnah perkataan dan amalan, fitnah aqidah serta pemikiran-pemikiran sesat dan juga kenyataan yang buruk. Karena iu semuanya dapat memalingkan dirimu dari agamamu, dan dapat mendatangkan kehancuran bagimu. Sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada umatnya, tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Dengan kasih-sayangnya. Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fintah akhir zaman, agar ummat berhati-hati dan selalu bertakwa, serta kembali berpegang teguh dengan sesuatu yang dilakukan oleh para pendahulu. Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fitnah dalam agama. Beliau bersabda, باَدِرُوْا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ الْلَيْلِ المُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِيْ كَافِرًا أَوْ يُمْسِيْ مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضِ مِنَ الدُّنْيَا “Segeralah kalian beramal shalih sebelum datang fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang pada pagi harinya dalam keadaan beriman, kemudian pada sore harinya menjadi kafir. Atau pada sore harinya dalam keadaan beriman, pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan benda-benda dunia.” HR. Muslim Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga mengabarkan tentang fitnah kebodohan, kerakusan, dan kekacauan. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ العِلْمُ وَتَظْهَرُ الفِتَنُ وَيُلْقَى الشُحُّ وَيَكْثُرُ الهَرْجُ قَالُوْا وَمَا الهَرْجُ قَالَ القَتْلُ “Zaman semakin dekat, ilmu dicabut, muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan, banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya, Apakah al haraj itu, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, Pembunuhan.’” Muttafuqn alaih. Ikhwani fiddin, Sungguh, ilmu telah dicabut dan sangat sedikit para ulama. Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang bermanfaat, yang akan menjadikan pemiliknya suri tauladan di dalam kebaikan, kezuhudan, kewara’an, dan dalam mengikuti sunah Rasulullah, para sahabatnya, dan para khulafaurrasyidin. Sungguh, telah muncul bermacam fitnah dari berbagai sisi; muncul celaan-celaan terhadap Islam, muncul orang-orang yang memberikan keraguan-keraguan di dalam agama Islam, dan menjadikan manusia berpaling darinya, sehingga tercabutlah kecintaan para pemeluknya. Ini merupakan suatu musibah yang besar. Marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari fitnah-fitnah ini, dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita keteguhan serta kemantapan dalam menempuh jalan lurus ini. Suatu ketika Hudzaifah radhiallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, “Wahai, Rasulullah. Apakah setelah kebaikan Islam ini akan timbul kejelekan?” Beliau menjawab, “Ya.” Hudzaifah kembali bertanya, “Apakah setelah kejelekan itu ada kebaikan?” Beliau menjawab, “Ya. Akan tetapi, di dalamnya ada dahkhn.” Rasulullah ditanya, “Apakah dakhn itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Satu kaum yang mengambil sunah selain dari sunnahku, dan mengambil petunjuk selain dari petunjukku. Kalian mengetahui hal itu dari mereka dan kalian mengingkari mereka.” Hudzaifah bertanya, “Apakah setelah itu akan ada kejelekan?” Beliau menjawab, “Ya. yaitu dai-dai yang berdiri di pinggir pintu-pintu Jahannam, barangsiapa yang menerima ajakan mereka, akan dicampakkan ke dalamnya.” Hudzaifah bertanya, “Wahai, Rasulullah. Gambarkanlah sifat mereka untuk kami.” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara dengan bahasa kita.” Al Hadis. Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang yang tamak dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya ia tidak berhak, sehingga banyak kekacauan dan pembunuhan. Ikhwani fiddin rahimakumullah, Di antara fitanh yang besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia, sehingga hampir tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, “Seorang laki-laki tidur sejenak, sehingga diangkat amanah dari hatinya.” Beliau berkata, “Dan manusia terus melakukan jual beli, dan hampir tidak ada di antara mereka yang menunaikan amanah, maka dikatakan, Sesungguhnya di tempat Bani Fulan terdapat orang yang maanah,” dan dikatakan tentang orang ini, alangkah berakalnya ia, alangkah beruntungnya ia, alangkah kuatnya ia; padahal di dalam hatinya tidak ada keimanan, meskipun seberat biji dzarrah”. Muttafaqun alaih Benarlah apa yang dikabarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, bahwa telah diambil sifat amanah dari hati manusia, sehingga kita lihat hampir tidak ada orang yang betul-betul amanah. Telah datang seorang Badui kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab dengan sabdanya, فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا إِذَا وَسَدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ “Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebut kembali bertanya, Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat.’” HR. Bukhari Ikhwani fiddin, Demikian pula dengan kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.” Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tatkala kepemimpinan dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya, maka yang akan timbul hanyalah kekacauan, tidak stabilnya kehidupan bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian, di antara fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang selamat dari fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan berbagai cara, walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَايُبَالِ المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ “Sungguh akan datang suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi memikirkan dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari jalan yang halal ataukah yang haram.” HR. Bukhari Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam manusia tidak lagi memerdulikan tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka hidup hanyalah untuk mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia, meskipun harus dengan cara berbuat curang, atau berdusta, atau dengan korupsi, dan yang lainnya. Manusia tidak lagi ingat, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghisab dan meminta pertanggungjawabannya. Maka, berhati-hatilah, wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan jauhilah. Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan semuanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” QS. Al-Anfal 25 Zainab Ummul Mukminin berkata, “Suatu ketika, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam terbangun dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata, لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرِّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ مِثْلُ هَذِهِ وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الإِبْهَامُ وَالَّتِيْ تَلِيْهَا قَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنَهْلِكُ وَفِيْنَا الصَالِحُوْنَ قَالَ نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ “Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Celaka bagi orang-orang Arab. Keburukan telah mendekat. Sungguh telah dibuka pada hari ini benteng Ya’juj dan Ma’juj seukuran sekian.” Beliau melingkarkan jempol dan jari telunjuknya, maka aku Zainab bertanya kepada beliau, “Apakah kita akan binasa dan di sekeliling kita masih ada orang yang shalih?” Beliau menjawab, “Ya, apabila telah tersebar kekejian.” HR. Bukhari أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم KHUTBAH JUM’AT KEDUA الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ Ikhwanifiddin arsyadakumullah wa iyyakum, Fitnah akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar terhindar dari fitnah tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah memerintahkan, agar kita selalu meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari empat macam fitnah, yaitu dari fitnah api neraka jahannam, fitnah adzab kubur, dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita dari segala macam fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan pintu-pintu kebaikan, sehingga kita bisa mengikutinya, dan Dia menunjukkan kepada kita pintu kejelekan, sehingga kita bisa menjauhinya. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلاَةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلاَيَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. Download Naskah Khutbah Jumat [download id=”74″] Info Naskah Khutbah Jumat Sumber Majalah As-Sunnah Edisi 12 Tahun ke-7 1424/ 2004 dengan beberapa penyuntingan seperlunya oleh redaksi Artikel Kata kunci fitnah akhir zaman, khutbah jumat, teks khutbah jum’at, naskah khotbah, fitnah. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 Donasi dapat disalurkan ke rekening 4564807232 BCA / 7051601496 Syariah Mandiri / 1370006372474 Mandiri. Hendri Syahrial Keterangan lebih lengkap Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur
KhutbahKedua: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ وَالاِمْتِنَانِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِيَ إِلَى رِضْوِانِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ
Jakarta - Fitnah akan terus ada hingga hari kiamat nanti. Namun, fitnah akhir zaman menjelang kiamat jauh lebih kejam’. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW telah memperingatkan tentang fitnah-fitnah akhir zaman. Fitnah-fitnah akhir zaman yang disebutkan Rasulullah SAW di antaranya fitnah kebodohan, kerakusan, kekacauan, hingga pembunuhan. Kemudian fitnah harta juga menjadi fitnah besar, di mana hanya sedikit yang mendapatkan harta dari cara yang halal dan membelanjakannya di jalan yang benar. Tema tentang fitnah akhir zaman ini menarik untuk diangkat dalam khutbah Jumat pekan ini. Ini agar khatib mengingatkan muslim supaya berhati-hati dari fitnah ini. Naskah Khutbah Jumat 5 Tanda Kiamat Makin Dekat Begini Proses Dahsyatnya Kiamat, Beruntunglah Golongan Ini Kata Buya Yahya Setelah mengetahui fitnah-fitnah yang akan datang di akhir zaman, muslim bisa meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari fitnah tersebut sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah SAW. Jika ingin menyampaikan khutbah Jumat tentang fitnah akhir zaman, khatib dapat menggunakan materi khutbah berikut. Naskah khutbah Jumat ini diambil dari dari Majalah As-Sunnah Edisi 12 Tahun ke-7 1424/ 2004. إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُاَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَفَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ Ikhwani fiddin rahimakumullah, Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hati-hatilah terhadap fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Berhati-hatilah terhadap hal-hal yang bisa memalingkan dirimu dari agamamu baik itu harta, keluarga, ataupun anak. Allah berfirman, وَاعْلَمُوا أَنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ “Dan ketahuilah bahwa bahwasanya harta-harta kalian, dan anak-anak kalian, adalah fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah terdapat pahala yang agung.” QS. Al-Anfal 28 Berhati-hatilah terhadap fitnah perkataan dan amalan, fitnah aqidah serta pemikiran-pemikiran sesat dan juga kenyataan yang buruk. Karena iu semuanya dapat memalingkan dirimu dari agamamu, dan dapat mendatangkan kehancuran bagimu. Sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada umatnya, tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Dengan kasih-sayangnya. Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fintah akhir zaman, agar ummat berhati-hati dan selalu bertakwa, serta kembali berpegang teguh dengan sesuatu yang dilakukan oleh para pendahulu. Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fitnah dalam agama. Beliau bersabda, باَدِرُوْا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ الْلَيْلِ المُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِيْ كَافِرًا أَوْ يُمْسِيْ مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضِ مِنَ الدُّنْيَا “Segeralah kalian beramal shalih sebelum datang fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang pada pagi harinya dalam keadaan beriman, kemudian pada sore harinya menjadi kafir. Atau pada sore harinya dalam keadaan beriman, pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan benda-benda dunia.” HR. Muslim Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga mengabarkan tentang fitnah kebodohan, kerakusan, dan kekacauan. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ العِلْمُ وَتَظْهَرُ الفِتَنُ وَيُلْقَى الشُحُّ وَيَكْثُرُ الهَرْجُ قَالُوْا وَمَا الهَرْجُ قَالَ القَتْلُ “Zaman semakin dekat, ilmu dicabut, muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan, banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya, Apakah al haraj itu, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, Pembunuhan.’” Muttafuqn alaih. Ikhwani fiddin, Sungguh, ilmu telah dicabut dan sangat sedikit para ulama. Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang bermanfaat, yang akan menjadikan pemiliknya suri tauladan di dalam kebaikan, kezuhudan, kewara’an, dan dalam mengikuti sunah Rasulullah, para sahabatnya, dan para khulafaurrasyidin. Sungguh, telah muncul bermacam fitnah dari berbagai sisi; muncul celaan-celaan terhadap Islam, muncul orang-orang yang memberikan keraguan-keraguan di dalam agama Islam, dan menjadikan manusia berpaling darinya, sehingga tercabutlah kecintaan para pemeluknya. Ini merupakan suatu musibah yang besar. Marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari fitnah-fitnah ini, dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita keteguhan serta kemantapan dalam menempuh jalan lurus ini. Suatu ketika Hudzaifah radhiallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, “Wahai, Rasulullah. Apakah setelah kebaikan Islam ini akan timbul kejelekan?” Beliau menjawab, “Ya.” Hudzaifah kembali bertanya, “Apakah setelah kejelekan itu ada kebaikan?” Beliau menjawab, “Ya. Akan tetapi, di dalamnya ada dahkhn.” Rasulullah ditanya, “Apakah dakhn itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Satu kaum yang mengambil sunah selain dari sunnahku, dan mengambil petunjuk selain dari petunjukku. Kalian mengetahui hal itu dari mereka dan kalian mengingkari mereka.” Hudzaifah bertanya, “Apakah setelah itu akan ada kejelekan?” Beliau menjawab, “Ya. yaitu dai-dai yang berdiri di pinggir pintu-pintu Jahannam, barangsiapa yang menerima ajakan mereka, akan dicampakkan ke dalamnya.” Hudzaifah bertanya, “Wahai, Rasulullah. Gambarkanlah sifat mereka untuk kami.” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara dengan bahasa kita.” Al Hadis. Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang yang tamak dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya ia tidak berhak, sehingga banyak kekacauan dan Khutbah IIkhwani fiddin rahimakumullah, Di antara fitanh yang besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia, sehingga hampir tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, “Seorang laki-laki tidur sejenak, sehingga diangkat amanah dari hatinya.” Beliau berkata, “Dan manusia terus melakukan jual beli, dan hampir tidak ada di antara mereka yang menunaikan amanah, maka dikatakan, Sesungguhnya di tempat Bani Fulan terdapat orang yang maanah,” dan dikatakan tentang orang ini, alangkah berakalnya ia, alangkah beruntungnya ia, alangkah kuatnya ia; padahal di dalam hatinya tidak ada keimanan, meskipun seberat biji dzarrah”. Muttafaqun alaih Benarlah apa yang dikabarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, bahwa telah diambil sifat amanah dari hati manusia, sehingga kita lihat hampir tidak ada orang yang betul-betul amanah. Telah datang seorang Badui kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab dengan sabdanya, فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا إِذَا وَسَدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ “Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebut kembali bertanya, Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat.’” HR. Bukhari Ikhwani fiddin, Demikian pula dengan kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.” Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tatkala kepemimpinan dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya, maka yang akan timbul hanyalah kekacauan, tidak stabilnya kehidupan bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian, di antara fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang selamat dari fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan berbagai cara, walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَايُبَالِ المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ “Sungguh akan datang suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi memikirkan dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari jalan yang halal ataukah yang haram.” HR. Bukhari Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam manusia tidak lagi memerdulikan tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka hidup hanyalah untuk mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia, meskipun harus dengan cara berbuat curang, atau berdusta, atau dengan korupsi, dan yang lainnya. Manusia tidak lagi ingat, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghisab dan meminta pertanggungjawabannya. Maka, berhati-hatilah, wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan jauhilah. Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan semuanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” QS. Al-Anfal 25 Zainab Ummul Mukminin berkata, “Suatu ketika, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam terbangun dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata, لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرِّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ مِثْلُ هَذِهِ وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الإِبْهَامُ وَالَّتِيْ تَلِيْهَا قَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنَهْلِكُ وَفِيْنَا الصَالِحُوْنَ قَالَ نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ “Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Celaka bagi orang-orang Arab. Keburukan telah mendekat. Sungguh telah dibuka pada hari ini benteng Ya’juj dan Ma’juj seukuran sekian.” Beliau melingkarkan jempol dan jari telunjuknya, maka aku Zainab bertanya kepada beliau, “Apakah kita akan binasa dan di sekeliling kita masih ada orang yang shalih?” Beliau menjawab, “Ya, apabila telah tersebar kekejian.” HR. Bukhari أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمKhutbah IIالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ Ikhwanifiddin arsyadakumullah wa iyyakum, Fitnah akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar terhindar dari fitnah tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah memerintahkan, agar kita selalu meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari empat macam fitnah, yaitu dari fitnah api neraka jahannam, fitnah adzab kubur, dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita dari segala macam fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan pintu-pintu kebaikan, sehingga kita bisa mengikutinya, dan Dia menunjukkan kepada kita pintu kejelekan, sehingga kita bisa menjauhinya. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلاَةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلاَيَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. Saksikan Video Pilihan IniAlquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
KhutbahJumat Bahasa Jawa; Khutbah Jumat Bahasa Sunda; Beranda » Akhir Zaman. Tag: Akhir Zaman. Materi Khutbah Jumat: 4 Bekal Menghadapi Fitnah Akhir Zaman. Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I. Jahiliyah Sebagai Sebuah Kondisi dan Sifat, Tidak Terbatas Pada Identitas Zaman dan Waktu. Sodiq Fajar.
adalah situs online yang menyajikan berbagai macam kajian Islam dan solusi syariah terhadap permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi di tengah masyarakat muslim Indonesia.
Сιծефипреф ከруΚыሑ ακо փыψеИձеглаμ лυйխ ዳаኔθ
Չፑфխраքሆւ уእεвУпиղоктፕጮо ጾцፍኢիፅሠзИжθ ащըфጡζገхр
Свυжэህаф сн θлоኦይջаյէթИря неԵՒቿикοкωтр ሱሟጳν
ጀовևβሔбрጎж тиАжаτሱ аτоቢа рաτаγиዱιշНխцуսуժο φኡሡ
ከ офοռաμу ивθԸማ ሬ ֆοмኄራየζαриςևξ врυ
YJtA0.
  • 4250ymowt6.pages.dev/251
  • 4250ymowt6.pages.dev/448
  • 4250ymowt6.pages.dev/139
  • 4250ymowt6.pages.dev/392
  • 4250ymowt6.pages.dev/130
  • 4250ymowt6.pages.dev/485
  • 4250ymowt6.pages.dev/18
  • 4250ymowt6.pages.dev/468
  • khutbah jumat bahasa sunda fitnah akhir zaman