SoMoms, tidak ada yang perlu ditakutkan atau diragukan lagi ketika harus mendampingi pasangan tugas atau pun kuliah di luar negeri kemudia hamil dan melahirkan di sana. Karena ternyata bayak gampangnya. Makasih Mba Ade sudah mau berbagi banyak, terus berkarya ^_^
Halo, Scholarship Hunters! Kamu sudah berkeluarga dan ada rencana untuk kuliah di luar negeri? Ada keinginan juga untuk kuliah tapi bimbang karena faktor biaya? Kamu tidak perlu khawatir karena saat ini sudah banyak beasiswa untuk kuliah di luar negeri yang memberikan tunjangan untuk keluarga. Simak artikel ini sampai selesai ya untuk mengetahui jenis beasiswa tunjangan keluarga yang bisa kamu coba! Beasiswa Tunjangan Keluarga Pada dasarnya, masing-masing beasiswa memiliki cakupan tersendiri. Ada beasiswa yang menawarkan biaya pendidikan saja, tetapi ada pula yang cakupannya lebih luas termasuk memberi tunjangan bagi keluarga. Apabila kamu merupakan penerima sebuah beasiswa, di mana pemberi beasiswa juga menyediakan tunjangan untuk keluarga, artinya pemberi beasiswa pun memberikan biaya untuk menunjang kehidupan keluarga kamu. Baca Juga Kenapa Anda Harus Lanjut S2 dan S3? Berikut Alasannya – Schoters 5 Beasiswa Dengan Tunjangan Keluarga untuk Kuliah S-2 dan S-3 1. DAAD EPOS Beasiswa DAAD EPOS merupakan beasiswa penuh untuk kuliah S-2 atau S-3 di Jerman. Beasiswa ini memberikan fasilitas dengan cakupan sebagai berikut Uang bulanan Asuransi kesehatan dan kecelakaan Kursus Bahasa Jerman selama 6 bulan apabila perkuliahan menggunakan bahasa Jerman Tunjangan perjalanan Subsidi sewa bulanan pada situasi tertentu Tunjangan bulanan untuk anggota keluarga yang menemani pada situasi tertentu 2. LPDP Beasiswa selanjutnya adalah Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP. Beasiswa ini membiayai biaya kuliah S-2 atau S-3 di berbagai universitas dan negara sesuai ketentuan LPDP. Cakupan beasiswa ini meliputi Biaya pendaftaran SPP/tuition fee Biaya penelitian tesis/disertasi Tunjangan seminar internasional Biaya publikasi jurnal internasional Tunjangan buku Biaya transportasi Aplikasi visa/residence permit Asuransi kesehatan Biaya hidup bulanan Dana kedatangan Tunjangan keadaan darurat Tunjangan keluarga khusus untuk mahasiswa S-3 sebesar 25% dari biaya hidup bulanan 3. Beasiswa Pendidikan Indonesia BPI Selanjutnya ada Beasiswa Pendidikan Indonesia BPI yang merupakan beasiswa untuk kuliah D-4/S-1, S-2, dan S-3 di dalam maupun luar negeri. Fasilitas beasiswa ini meliputi Dana pendidikan Transportasi Aplikasi visa/izin tinggal Asuransi kesehatan Biaya hidup bulanan Tunjangan kedatangan Dana darurat Tunjangan keluarga Khusus untuk mahasiswa S-3 Baca Juga 10 Universitas Terbaik di Dunia, Cek Daftar Lengkapnya! – Schoters 4. Gates Cambridge Beasiswa lainnya adalah Beasiswa Gates Cambridge bagi calon mahasiwa S-2 dan S-3 untuk berkuliah di University of Cambridge. Cakupan beasiswa ini berupa Biaya kuliah penuh Tunjangan pemeliharaan Dana tambahan berdasarkan kebijakan dana pengembangan akademik untuk menghadiri konferensi dan perkuliahan serta tunjangan untuk keluarga 5. British Council Women in STEM Selain empat beasiswa di atas, ada Beasiswa British Council Women in STEM. Beasiswa ini diperuntukkan bagi perempuan yang menempuh pendidikan jenjang S-2 dan berasal dari Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika, Ukraina, Mesir, dan Turki. Selain itu jurusan kuliah yang diambil haruslah di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika STEM. Cakupan beasiswa ini adalah sebagai berikut Tuition fee Tunjangan bulanan Biaya perjalanan dari dan ke Inggris Visa Asuransi kesehatan Dukungan khusus bagi para ibu Pre-sessional english course Nah, itulah lima beasiswa yang bisa kamu pertimbangan jika hendak kuliah ke luar negeri dan mengajak serta keluarga kamu. Namun, kamu perlu memahami detail ketentuannya karena terdapat tunjangan yang tidak diberikan kepada penerima beasiswa yang sudah berkeluarga karena sebab tertentu. Misalnya, ada beasiswa tertentu hanya akan memberikan tunjangan untuk keluarga jika salah satu di antara suami atau istri tidak sedang menerima beasiswa lain. Jika keduanya mendapatkan beasiswa maka tunjangan keluarga tidak akan diberikan kepada penerima beasiswa. Oleh karena itu, pastikan kamu membaca ketentuannya dengan cermat ya! Sudah Siap Daftar Beasiswa Tunjangan Keluarga Incaran Kamu? Setelah mengetahui jenis beasiswanya, beasiswa mana yang ingin kamu coba? -> Dapatkan rekomendasi program terbaik dari konsultan experts Schoters untuk mempersiapkan kamu meraih beasiswa incaran kamu! Sedang merasa bahwa persiapan kuliah ke luar negeri belum matang? -> Temukan program yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu di sini!
ArumiBachsin Kenang Perjuangan Dampingi Suami saat Kuliah di Luar Negeri: Serasa Dunia Milik Berdua Arumi Bachsin yang baru saja meninggalkan dunia keartisan harus mendampingi suami kuliah di perantauan. Momen menyetrika baju tak bisa ia lupakan. Rabu, 8 Juli 2020 18:18 WIB. Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh.
Demi bisa berkumpul dengan suami yang bertugas di New York, saya dan janin dalam kandungan berjuang untuk mendapatkan beasiswaOleh Lusia NS 29 tahun, Ibu dari Shena 4 bulan, Member WAG Orami Newborn Moms dan Orami Working MomsKehamilan pertama saya ini benar-benar pengalaman yang luar biasa dan tidak bisa digambarkan dengan tidak luar biasa? Ketika menjalani kehamilan, saya harus terpisah jauh dari suami karena ia mendapat penempatan kerja di New York, Amerika York dan Jakarta berjarak lebih dari 16 ribu kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 22 jam perjalanan. Belum lagi perbedaan waktu 12 jam antara New York dan Jakarta yang membuat jarak saya dan suami terasa begitu Kehamilan Pertama Jauh dari SuamiFoto Pengalaman Kehamilan Pertama_LDR dengan Suami dan Berjuang Mendapatkan Orami/Lusia NSSaya dan suami menikah pada Oktober 2017. Jauh sebelum menikah, kami tahu ada risiko long distance marriage LDM dalam pernikahan kami mengingat suami memang bekerja sebagai diplomat di Kementerian Luar diplomat, dia bisa kapan saja ditugaskan di perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Sebagai istri yang juga bekerja, saya harus siap ditinggal suami tugas untuk waktu yang tidak saja, lima bulan setelah menikah, tepatnya pada Maret 2018, suami harus pergi untuk bertugas di luar negeri. Dia mendapat penempatan di New York, Amerika Serikat. Kami pun harus berpisah untuk sementara Mei 2018, saya mengunjungi suami di New York. Setelah satu bulan pulang dari mengunjungi suami, kira-kira di bulan Juni 2018, saya mendapat kejutan yang tidak kunjung datang dan mual yang kerap saya rasakan berbuah manis. Ketika melakukan tes kehamilan dengan test pack, dua garis merah lah yang ini menjadi kabar yang sangat membahagiakan bagi saya dan suami. Buah cinta yang menjadi harapan setiap pasangan suami istri hadir satu sisi, saya dan suami begitu berbahagia. Namun, di sisi lain ini menjadi pikiran untuk kami karena saya harus menjalani kehamilan pertama ini dengan kondisi terpisah jauh dari suami. Bukan hanya saya yang merasa ini adalah sesuatu yang berat. Suami pun merasakan hal yang tidak, dia harus berada jauh dari istri dan calon anaknya. Namun, apa mau dikata. Sebagai abdi negara, dia tentu harus menjalani tugasnya meskipun terpaksa harus jauh dari awal menikah, sebelum suami berangkat untuk penempatan, kami memang sudah berdiskusi agar saya tidak resign atau cuti di luar tanggungan negara selama tiga tahun dengan status saya sebagai ASN ketika suami ditempatkan di luar di luar tanggungan negara adalah izin panjang bisa diajukan oleh ASN dengan catatan tidak memperoleh hak keuangan sama sekali. Di luar itu, masih ada opsi lain, saya menyusul suami dengan cara melanjutkan pendidikan di kota tempat suami berdinas. Saya tidak harus resign atau cuti di luar tanggungan negara. Saya juga bisa melanjutkan pendidikan dan tentunya tetap dekat dengan pun sepakat agar saya mencoba untuk melanjutkan pendidikan S2 di New York sembari mendampingi suami di sana. Opsi ini pun tidak mudah dijalani, karena saya harus menjalani proses ini seorang diri, sementara suami saya sudah harus berangkat ke New York. Semua terasa makin berat ketika saya dinyatakan jauh dari suami, dan harus menyiapkan berbagai hal untuk melanjutkan mendidikan di New York. Semuanya betul-betul tidak menjalani trimester pertama kehamilan, saya mencoba mendaftar beberapa kampus di New York dan beberapa program Tuhan, karena dari awal memang suami saya mendukung penuh opsi ini, sehingga meskipun terpisah jauh, suami juga sangat membantu saya. Baik dalam memberikan semangat maupun membantu mengoreksi esai Juga Serunya Drama Hamil Kembar saat Si Sulung Masih BatitaPerjuangan Mencari Beasiswa ke New YorkFoto WhatsApp Image 2019-07-22 at 1.jpeg Melanjutkan pendidikan di luar negeri bukan hal mudah, terlebih untuk saya yang ingin mengambil beasiswa karena tidak mungkin saya kuliah dengan biaya sendiri. Biayanya begitu saya harus mengurus administrasi pendaftaran kampus, mulai dari mengambil tes TOEFL iBT, meminta surat rekomendasi dari dosen dan atasan saya, sampai harus menyusun esai. Saya juga harus mencari pertama mencoba mendaftar, kegagalan pun sudah saya rasakan. Ketika mencoba mendaftar di salah satu program beasiswa, yaitu Fulbright AMINEF, saya dinyatakan tidak lolos di seleksi saya, pengalaman kegagalan ini sangat menyedihkan, apa lagi tidak lolos di seleksi administrasi. Ibarat baru akan memulai peperangan sudah kalah telak. Mungkin kalau saya gagal di seleksi wawancara, saya akan lebih menerima, karena saya bisa mengevaluasi performa pengumuman penerimaan mahasiswa baru dari kampus-kampus yang saya daftar pun sungguh membuat perasaan jadi tidak karuan. Ada kampus yang dari awal sudah mengumumkan saya diterima, tapi nama kampus tersebut tidak masuk ke dalam daftar kampus pilihan untuk program beasiswa juga mendaftar di New York University yang memang masuk dalam daftar LPDP. Tapi, pengumuman hasil penerimaan mahasiswa barunya tidak kunjung ada. Saya sempat khawatir karena tidak lama lagi, pendaftaran beasiswa LPDP akan Tuhan, satu minggu sebelum penutupan pendaftaran beasiswa LPDP, saya menerima email dari New York University bahwa saya diterima di program MA in Global Affairs. Kebahagiaan saya tidak bisa diungkapkan dengan saya tidak sampai di situ. Setelah mendaptkan letter of acceptance LoA dari New York University, saya masih harus berjuang untuk mengikuti seleksi beasiswa LPDP. Tanpa beasiswa itu, saya tetap tidak bisa berkuliah di seleksi beasiswa LPDP pun tidak mudah. Belajar dari pengalaman saya gagal di seleksi administrasi Fulbright, saya berusaha tidak menyepelekan seleksi tidak kembali gagal di seleksi administrasi, saya benar-benar memastikan kelengkapan dokumen serta menyusun esai dan rencana studi yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, saya masih harus melalui seleksi substansi dan seleksi wawancara. Pada tahapan tersebut, saya harus benar-benar menyiapkan diri dengan kondisi hamil, tentunya untuk bisa belajar serius menjadi salah satu hal yang menantang. Setiap terbangun tengah malam entah karena lapar ataupun ingin buang air kecil, saya sempatkan membaca dan belajar sebelum tidur selisih waktu antara Jakarta dan New York 12 jam, sehingga setiap saya terbangun tengah malam, suami bisa menemani saya belajar melalui video call. Belum lagi lokasi tes yang jauh dan untuk mobilitas sendiri saya hanya mengandalkan taksi online karena tidak ada yang bisa saja jalani dengan ikhlas dan penuh tekad demi bisa berkumpul dengan suami di New tidak akan pernah mengkhianati usaha. Perjuangan mempersiapkan beasiswa dengan kondisi hamil dan jauh dari suami berbuah manis. Saya dinyatakan lulus semua tahapan seleksi beasiswa ternyata ini bukan akhir dari perjuangan. Masih ada tahapan lain yang harus saya lalui dengan kondisi kehamilan yang semakin dinyatakan lulus semua tahapan seleksi beasiswa, saya pun harus mengikuti orientasi di Depok. Masa orientasi itu saya jalani ketika usia kehamilan menginjak 36 minggu. Dokter kandungan dan keluarga sudah mewanti-wanti agar saya jangan terlalu Tuhan, teman-teman angkatan saya yang juga mengikuti orientasi sangat perhatian dan membantu saya. kebetulan, ada lima ibu hamil yang mengikuti masa orientasi dan saya yang usia kehamilannya paling sekarang mengingat-ingat pengalaman itu, saya cuma bisa tertawa geli sendiri. Kok bisa ya, saya hamil mandiri banget?Baca Juga Belum Rela Titip Anak di Daycare, Suami Pilih Jadi Bapak Rumah TanggaAfirmasi Positif untuk JaninFoto WhatsApp Image 2019-07-22 at Meskipun harus hidup mandiri dan melalui semua proses yang menyita pikiran dan perasaan, saya selalu berupaya memberikan afirmasi positif kepada janin di dalam malam, bahkan dari awal kehamilan, selalu menyampaikan ke janin bahwa saya bersyukur memilikinya dan kalau bukan karenanya, saya tidak mungkin dapat melalui ini pikiran atau hati sedang gundah, saya selalu mengajak janin untuk berdoa bersama. Yakin bahwa kami bisa melalui semua tantangan malam saya selalu sampaikan ke janin saya, "Halo adek, terima kasih sudah menemani Mama hari ini kerja. Terima kasih adek hari ini kooperatif sekali dan mendukung Mama beraktivitas. Mama bersyukur punya adek. Adek sehat-sehat yah".Setiap membaca pengalaman orang di internet atau mendengar pengalaman teman, masa kehamilan seolah menjadi momok yang dari mual dan muntah, lemas, pusing, susah makan, ngidam yang tidak tersalurkan, dan sebagainya. Tapi tidak bagi saya, karena rasanya saya tidak mengalami itu masih bisa bekerja seperti biasa dan bahkan bisa melalui rangkaian tes beasiswa. Puji Tuhan pengalaman kehamilan ini sangat nyaman dan Juga Ketika Daycare jadi Pilihan Satu-satunya dan Ternyata Memang yang TerbaikSuka Duka Jalani Kehamilan Tanpa SuamiFoto Pengalaman Kehamilan Pertama_LDR dengan Suami dan Berjuang Mendapatkan Orami/Lusia NSMeskipun kehamilan ini sangat nyaman, menyenangkan, dan saya terkesan kuat menjalani semuanya, tapi terkadang ada juga yang membuat saya di masa awal kehamilan, saya baper ketika melihat ibu-ibu lain ditemani suaminya melakukan kontrol kandungan ke solusi mengobati kebaperan saya, akhirnya saya meminta izin ke dokter kandungan untuk melakukan video call dengan suami selama kontrol. Tujuannya tentu saja agar saya tidak merasa hanya itu, setiap kali kontrol, ibu dan mama mertua juga ikut menemani. Bahkan terkadang ada adik ipar saya pun ikut menemani. Keluarga besar memang menyambut gembira kehadiran bayi kecil kami. ini adalah anak pertama kami dan kebetulan akan menjadi cucu pertama dari kedua pihak yang awalnya kontrol sendirian, sekarang tiap kali saya kontrol jadi yang paling ramai. Bayangkan, kontrol ke dokter kandungan ditemani ibu, mertua, kakak ipar, dan sambil video call di ruangan dengan kandungan saya juga menolong dan komunikatif. Terima kasih ya, Dok, karena sudah mengizinkan saya jadi pasien paling heboh setiap kali kontrol!Pada April 2019, bayi kecil kami lahir ke dunia di usia kandungan 38 minggu. Kami memberinya nama Shena. Kini, gadis kecil kami sudah berusia 4 bulan. Kebersamaan selama 38 minggu bersamanya menjalani kehamilan dan melahirkannya ke dunia ini menjadi momen paling berharga dalam hidup kehamilan pertama benar-benar mengajarkan banyak hal kepada saya. Pertama, bahwa hamil dan menjadi seorang ibu bukan suatu hambatan bagi seorang perempuan untuk berkembang menjadi individu yang lebih saya belajar bahwa pengalaman kehamilan adalah pengalaman pribadi setiap ibu yang tidak mungkin dibandingkan dengan pengalaman ibu sering mendapat pujian bahwa saat hamil saya sangat kuat dan mandiri. Tapi bagi saya pribadi, saya tidak mau membandingkan pengalaman kehamilan saya dengan ibu saya belajar betapa pentingnya support system yang solid bagi ibu baru. Saya tidak mungkin dapat melalui ini semua tanpa dukungan dan bantuan suami, keluarga, dokter kandungan, rekan-rekan saya, dan tentunya juga janin saya belajar tentang cinta yang tulus dari seorang Ibu. Saya takjub betapa saya sangat mencintai bayi kecil yang ada dalam kandungan ini meskipun kami belum pernah bertemu. Setiap hari rasanya selalu jatuh cinta pada bayi kecil Juga Barang Preloved untuk Si Kecil? Enggak Masalah!Satu lagi, saya mohon doanya ya, Moms, September 2019 ini saya akan memulai kuliah di New York University dan mengajak anak ke New York juga. Semoga saya dapat melanjutkan pendidikan selama dua tahun dengan lancar sekaligus dapat membesarkan anak saya dengan cerita kehamilan saya yang penuh warna. Bagaimana cerita kehamilan Moms?Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.
Sejaksebelum menikah, saya sudah tau bahwa calon suami saya mungkin suatu hari nanti harus melanjutkan sekolah di luar negeri, bukan setahun atau dua.. tapi minimal tiga tahun. Sementara saya, yang dalam diri saya saat itu mengalir darah muda, tersimpan energi besar, dan haus untuk mengejar ambisi dan cita-cita di masa depan, tidak ambil pusing.
potret keluarga Bella Saphira dan Eko Patrio Setiap jenjang pendidikan akan dilalui dengan penuh rintangan dan perjuangan. Termasuk saat seorang anak sudah menuju dewasaan dan bersiap menjadi seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di bangku kuliah. Momen lulus Sekolah Menengah Atas SMA menjadi sangat mengharukan, karena perjuangan akan lebih berat di masa mendatang. Seperti beberapa anak seleb di bawah ini yang dinyatakan lulus dari bangku SMA pada tahun 2023 bawah ini beberapa momen saat para anak seleb lulus SMA di tahun 2023 ini. Semua pun tengah bersiap masuk ke perguruan tinggi. Ada pula yang sudah diterima di kampus impiannya. Siapa saja dan seperti apa potret kelulusannya?1. Putra kedua Wishnutama dengan Wina Natalia, Sultan Saladyne Tama baru saja lulus SMA di Sekolah Global Mandiri. Siap susul kakak ke luar negeri?potret keluarga Wishnutama 2. Mahija Nathaniel putra pertama Amara dan Frans Lingua juga lulus SMA tahun 2023. Ia pun sudah diterima di Universitas Indonesia jalur undangan, lho!potret Amara dan buah hati 3. Salah satu putra kembarnya, Tengku Omar baru saja lulus SMA kesetaraan paket C. Dengan keistimewaannya ini, Omar membuat bangga keluargapotret keluarga Cindy Fatikasari 4. Nur Amalia, putri sulung Ussy baru saja dinyatakan lulus SMA. Ia bahkan sudah diterima jurusan kedokteran hewan di Institut Pertanian Bogorpotret keluarga Ussy Sulistiawaty Baca Juga 15 Anak Artis Genap Berusia 10 Tahun di 2023, ada Anak Marshanda! 5. Bersama sang suami dan putri keduanya, Meisya Siregar menghadiri acara wisuda SMA putri pertamanya Lyrics Syabila Mu Saqeena. Siap kuliah, nih!potret keluarga Meisya Siregar 6. Cannavaro Adrevi Putra Purnomo yang sekolah di Singapore International School baru saja lulus SMA. Ia kini bersiap menjadi mahasiswa seperti kedua kakaknyapotret keluarga Eko Patrio 7. Meski bukan putri kandung, Bella Saphira menghadiri kelulusan SMA sang putri sambung. Diandra Minunet lulus dari SMA Taruna Magelang. Penerus sang ayah!potret keluarga Bella Saphira 8. Aksa Uyun Dananjaya kedua dari kiri, baru saja dinyatakan lulus SMA. Putra sulung Soimah ini memiliki paras rupawan dengan tubuh yang tegappotret keluarga Soimah 9. Tak banyak foto yang diunggah tentang kelulusan sang buah hati. Namun, Ariel juga menghadiri acara wisuda SMA Alleia. Alleia siap jadi mahasiswi!potret Ariel dan Alleia Itulah beberapa momen anak seleb saat lulus SMA di tahun 2023 ini. Salah satu kebanggaan orangtua adalah dapat mengantarkan anaknya bersekolah ke tempat terbaik dan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Baca Juga 9 Artis yang Nikahi Non Artis di 2023, Terbaru Memes Prameswari IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
4 Meldezetel pengundang (penjelasannya bisa dibaca ulang di tulisan saya tentang Mengurus Ijin Tinggal untuk Mendampingi Pasangan Sekolah di Austria) dan surat kontrak sewa rumah. Waktu itu saya juga menyetorkan surat undangan dari suami yang dikeluarkan oleh kantor kepolisian kota Leoben Austria, tapi ternyata untuk Visa D tidak perlu surat ini.
JAKARTA, - Analis Kepegawaian Madya Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian SKK di Badan Kepegawaian Negara BKN, Ade Jajang Jatnika Wiralaksana mengatakan, bagi Pegawai Negeri Sipil PNS yang masa kerjanya telah mencapai 5 tahun berhak diberikan cuti di luar tanggungan negara CLTN. Hal ini diatur dalam Peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS. Pernyataan itu Jajan sampaikan saat acara Sosialisasi Layanan Status dan Kedudukan Kepegawaian Bagi Aparatur Sipil Negara ASN dengan Kabupaten Kuningan melalui virtual, Rabu 28/9/2022.Baca juga Menyikapi Wacana PNS Diganti Robot "Sesuai dengan regulasi tersebut cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan kepada PNS yang mengikuti atau mendampingi suami/istri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri dengan melampirkan syarat seperti surat penugasan atau surat perintah tugas dari pejabat yang berwenang," katanya dalam keterangan tertulis dikutip melalui laman BKN, Kamis 29/9/2022. Kedua, cuti diberikan kepada PNS yang mendampingi suami/istri bekerja di dalam/luar negeri dengan melampirkan surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan. Ketiga, bagi PNS yang sedang menjalani program untuk mendapatkan keturunan dengan melampirkan syarat surat keterangan dokter spesialis. Keempat, PNS mendampingi anak yang berkebutuhan khusus melampirkan surat keterangan dokter spesialis. Baca juga Apa Saja Hukuman bagi PNS yang Bersikap Arogan di Jalanan? Kelima, PNS yang mendampingi suami/istri/anak yang memerlukan perawatan khusus. Keenam, PNS mendampingi merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur dengan melampirkan surat keterangan dokter. Terakhir kata Jajang, permohonan cuti di luar tanggungan negara dapat disetujui paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 tahun. Ketika PNS selesai mejalankan cuti di luar tanggungan negara, wajib melapor kepada instansi secara tertulis paling lambat 1 bulan. Baca juga Daftar Gaji PNS Golongan IV Menurut Masa Kerja Tahun 2022 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sudahbikin sakit kepala ini. Sehingga seizin suami saya ingin kuliah lagi, agar punya ilmu yang bermanfaat dalam mendidik Lala ataupun anak-anak gifted lainnya," ungkap Patricia atas pergolakan batin yang terjadi saat itu. Akhirnya setahun setelah Lala mulai kuliah, Patricia mendaftar dan diterima di S2 Pendidikan Luar Biasa UNY angkatan 2016.
Kamu mau ikut suami yang akan atau sedang studi di luar negeri? Excited tentunya, bisa jadi kesempatan honeymoon kedua. Tapi jangan terlalu senang dulu ya, sebelum kamu pastikan kamu sudah menyiapkan semuanya. Ada banyak yang perlu disiapkan sebelum kamu berangkat mendampingi pasanganmu studi di luar negeri. Mulai dari mengurus Visa, mencari tempat tinggal, hingga belanja barang-barang yang perlu dibawa. Persiapan material yang demikian memang penting, tapi ada hal yang nggak kalah penting untuk kamu siapkan agar keharmonisan hidup kalian di sana tetap terjaga. Menjadi pendamping suami yang sedang studi di luar negeri itu tak semudah yang kamu kira. Penting sekali untuk memiliki pemahaman dan persiapan mental sebelum kamu pindah ke luar negeri untuk mendampingi suami. Karena jika kamu berangkat dengan mindset dan ekspektasi yang salah, maka dampaknya bisa fatal ke kehidupan rumah tangga. Sudah ada contoh pasangan-pasangan yang berpisah karena istri yang mendampingi suaminya studi salah ekspektasi. Jangan sampai ini terjadi ke kamu ya. Lalu apa saja hal yang perlu kamu pahami untuk menjaga keharmonisan rumah tangga saat mendampingi suami studi di luar negeri? Silakan simak poin-poin di bawah ini. a. Di kisah ini, suamimu tokoh utama, kamu peran pendukungnya Tujuan kamu berangkat ke luar negeri adalah untuk mendampingi pasanganmu yang akan melanjutkan studi. Tentunya kalian sepakat bahwa dengan bersama-sama, maka akan lebih baik bagi kalian berdua. Tapi yang perlu kamu pahami adalah, dalam bab kehidupan kalian yang ini, suamimu lah tokoh utamanya. Dia ada di fase yang berat, harus membagi fokus antara studi dan menjadi kepala keluarga. Studi di kampus luar negeri jelas tak sama dengan studi di universitas lokal, beban perkuliahan dan beban mental yang ditanggung lebih besar. Lain lagi jika pasanganmu harus menyambi kuliah dan bekerja di waktu yang sama. Maka peran kamu di sini sebegai pasangan adalah menyediakan support system’ baginya. Tujuan utama kamu adalah memastikan kalian melewati fase ini dengan minim drama. Untuk itu, kadang kamu perlu mengesampingkan egomu dan fokus ke apa yang suamimu butuhkan. Kamu juga harus paham jika dia tak punya banyak waktu untuk membawamu jalan-jalan, dan kalau di rumah pun dia punya banyak kerjaan. Karena kembali lagi, studi di luar negeri itu berat sekali. Oleh karena itu, sebagai pendamping yang fungsinya memberikan support, kamu harus memudahkan apa yang bisa dimudahkan, jangan justru mempersulit keadaan. Banyak-banyak bersabar, coba lebih pengertian, dan jangan mudah berkecil hati. b. Tapi, pemeran pendukung juga perlu punya story arc sendiri Meski suamimu tokoh utama dalam chapter hidup kalian saat ini, bukan berarti kamu harus total mendedikasikan seluruh jiwa raga untuk mendukungnya dan lupa memenuhi kebutuhanmu sebagai makhluk sosial juga. Justru setelah kamu selesai dengan diri sendiri lah baru kamu bisa menjadi provider support yang baik bagi suami. Jadi, di samping tugas utama menjadi pendamping suami, kamu juga perlu merawat diri. Merawat diri di sini maksudnya menjaga kesehatan jiwa dan raga. Tak hanya fisik yang fit, tapi kesehatan mental kamu juga perlu dijaga. Penting untuk punya rutinitas yang mendukungmu agar tetap produktif selagi suamimu fokus menyelesaikan studinya. Berolah raga rutin, membaca buku, menulis, atau mencoba hobi yang baru bisa membuat hari-harimu lebih penuh makna. Selain itu, jangan lupa untuk keluar dan mengeksplorasi kota, jangan hanya stay di rumah saja. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi di kota domisilimu yang baru. Jika kamu terbiasa bekerja sebelum ikut suami, maka kamu bisa mencari part time job kalau peraturan imigrasi mengizinkan bekerja atau volunteering opportunity yang sesuai dengan minatmu. Banyak organisasi yang mencari sukarelawan, dan ini merupakan kesempatanmu untuk bertemu orang baru yang mungkin bisa dijadikan teman. Kalau tak ingin bekerja, kamu juga bisa mendaftar kelas bahasa atau short course lainnya. Yang penting adalah kamu punya rutinitas yang memotivasi kamu untuk tetap berpikir positif dan merasa produktif. Namun, jangan sampai kamu punya terlalu banyak aktivitas sampai malah jadi tak punya waktu untuk suami ya. c. Komunikasi menjaga balance antara kamu dan dia Balance itu perlu dijaga, dan di sini komunikasi menjadi kunci. Kamu dan suami harus saling terbuka dan memiliki modus operandi rumah tangga yang disepakati bersama. Saling mengingatkan agar tak terlalu tenggelam dalam dunia masing-masing itu penting juga. Meski sama-sama sibuk, jangan lupa juga untuk menghabiskan waktu bersama. Momen tinggal di luar negeri mendampingi suami yang sedang studi bisa menjadi tantangan bagi keutuhan rumah tangga jika kamu tak membekali diri dengan persiapan mental dan penyesuaian ekspektasi. Namun, jika tantangan ini bisa kamu lalui, maka justru pengalaman hidup di luar negeri akan lebih menguatkan hubunganmu dengan suami. Dan bagaimana akhir chapter ini, yang menentukan adalah dirimu sendiri.
Mendampingisuami tugas di KBRI Tokyo (2003-2006) dan KBRI Sydney (2009-2013). Suka membaca, menulis dan traveling. Tulisannya pernah dimuat dimajalah Kartini dan Kompasiana. Motivasi menulis sebenarnya ingin menjawab pertanyaan teman-teman tentang kehidupan saat mendampingi suami dan ingin berbagi cerita selama mendampingi suami tugas di luar
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ada banyak alasan yang menyebabkan satu keluarga harus mengalami relokasi, baik ke lain kota maupun negara yang berbeda. Dari banyak alasan, dua yang paling lazim adalah tuntutan pekerjaan dan studi salah satu pasangan atau keduanya. Seringkali istri atau suami haru menginggalkan karirnya untuk mendukung pasangannya. Bagi saya, berat untuk meninggalkan karir yang telah dibangun lama di Indonesia dan memulai hidup yang baru di negeri orang. Pemikiran bahwa saya akan kehilangan keterampilan bekerja atau menjadi tidak produktif lagi cukup menakutkan, dan saya pikir saya tidak sendiri dalam hal ini. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi tips untuk para istri atau suami, yang dengan setia menemani pasangannya belajar / bertugas, agar tetap produktif di tempat baru. Dengan tetap produktif, maka hidup pun menjadi lebih bersemangat dan dapat lebih membawa manfaat bagi orang lain. Sebelum menikah, saya dan suami sepakat bahwa kami akan saling mendukung satu sama lain dalam berkarya dan bahwasannya kami adalah satu tim untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi ketika kami tau bahwa suami akan ditugaskan untuk studi di mancanegara, maka kami pun sudah merencanakan apa yang akan saya lakukan ketika mendampingi suami. Tapi itu dulu sebelum kami berangkat... Tentu saja, seperti hal-hal lain yang sudah direncanakan, perubahan datang tak diduga. Masa studi suami yang diperkirakan hanya akan berlangsung selama satu setengah tahun ternyata diperpanjang karena dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Di satu sisi kami bersyukur karena kesempatan ini merupakan tanggung jawab sekaligus hak istimewa, di sisi lain saya harus memikirkan kegiatan yang dapat saya lakukan di beberapa tahun berikutya. Setelah melalui masa berpikir keras tetang apa yang saja yang ingin saya lakukan dan mulai melakukannnya, akhirnya saya muai terbiasa dengan ritme hidup saya yang baru. Berikut ini saya ingin berbagi ide tentang lima aktifitas yang telah, sedang dan mungkin akan saya lakukan selama mendampingi suami. 1. Sekolah lagi. Sebelum berangkat, saya dan suami sudah sama-sama melamar ke beberapa universitas di negara yang sama. Akhirnya kami sama-sama diterima tetapi di dua negara bagian yang berbeda. Alhasil, kami harus tinggal berjauhan selama masa studi kami. Class of 2010 Memang tidak semua pasangan dapat melakukan hal ini, terutama jika sudah dikaruniai anak. Kebetulan kami masih berdua saja selama studi berlangsung. Di lain sisi, saya mengetahui ada beberapa pasangan lain yang sudah memiliki anak tapi dua-duanya bisa bersekolah lagi. Jadi, adanya anak bukan menjadi halangan, hanya dituntut untuk kerja lebih keras pastinya. Selain kuliah dalam bentuk formal, ada banyak program sertifikasi yang bisa ditempuh yang tentunya lebih flexible dan terjangkau. Sertifikat ini tentu akan memberi nilai tambah pada resume jika kelak akan kembali bekerja di Indonesia. 2. Menulis. Seringkali kuliah bukan merupakan pilihan karena biaya beasiswa tidak selalu tersedia dan anak yang membutuhkan perhatian penuh. Perlu diingat, bahwa pilihan untuk merawat anak sepenuhnya tanpa bantuan day-care adalah pilihan yang mulia dan masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersamaan dengan pilihan ini. Salah satu aktifitas yang bisa dilakukan adalah menulis! Mengapa menulis? Proyek sederhana menulis buku profil beasiswa yang membiayai studi saya di Boston - Berbagi pemikiran dan ilmu. Tulisan adalah salah satu bentuk media pendidikan. Tulisan yang baik dapat terus mempengaruhi dan mengubah hidup pembacanya sekalipun penulisnya telah lama tiada contohnya Paulo Freire, Lewis, Pramoedya Ananta Toer, dan masih banyak lagi. Hampir semua istri atau suami yang saya kenal dan sedang mendampingi pasangannya hidup di mancanegara adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi di bidangnya masing-masing. Menurut saya, latar belakang pendidikan yang kita mliki tidak hanya berfungsi untuk memberikan pilihan hidup yang lebih baik tapi yang terutama diikuti dengan tanggung jawab untuk berbagi. Saya setuju dengan Marian Wright Edelman, pendiri organisasi Children's Defense Fund, yang mengatakan bahwa "education is for improving the lives of others and for leaving your community and world better than you found it." Jadi, melalui tulisan, kita yang sudah menikmati pendidikan, dapat memenuhi amanat untuk berbagi dan membuat dunia ini lebih baik dari sebelumnya. - Mengasah keterampilan berpikir. Saya bangga sekali menjadi orang Indonesia. Namun saya juga mengakui ada banyak kelemahan masyarakat Indonesia yang salah satunya adalah mudah termakan issue dan hasutan baca provokasi. Warisan budaya menghafal dalam sistem pendidikan Indonesia menghasilkan lulusan yang kurang pandai berpikir mandiri dan mudah termakan omongan orang lain. Berpikir adalah sebuah keterampilan yang harus diasah. Dengan menulis, seseorang dilatih untuk berpikir secara sistematis dalam rangka membuat tulisannya mudah diikuti, membangun argumen yang didukung oleh bukti dan berbagai pemikiran yang sudah ada, dan merefleksikan atau meninjau kembali pemikirannya berulang kali untuk melihat kesahihannya. Maka tidak heran jika seorang penulis yang baik biasanya akan menjadi seorang pembicara yang baik karena ia terbiasa berargumen dan berpikir dalam tulisannya. - Mewarisi kebiasaan yang baik kepada generasi penerus. Ada satu pengajaran bijaksana yang mengatakan bahwa anak-anak kita belajar lebih banyak dari melihat perbuatan kita daripada dari mendengar perkataan kita. Alangkah indahnya jika Indonesia dipenuhi oleh generasi produktif yang gemar berpikir dan menghasilkan karya. Namun, tidak ada generasi yang dapat menjadi produktif tanpa gemar membaca dan menulis; dan jika ingin membangun suatu generasi yang gemar membaca dan menulis, maka tidak ada cara yang lebih baik daripada dengan menjadi teladan dalam membaca dan menulis. 3. Belajar bahasa dan budaya. Bukan rahasia bahwa kunci kesuksesan belajar bahasa asing adalah praktik yang terus menerus dan sebisa mungkin berlatih dengan native speaker. Nah, dengan tinggal di negara asing kesempatan untuk melakukan hal tersebut berlimpah ruah Tidak ada kesempatan belajar yang lebih baik dari tinggal di negara asal sang native speaker. Jika seseorang memiliki minat belajar yang tinggi dan ingin belajar lebih dari satu bahasa asing, maka tidak sulit untuk melakukannya. Contohnya saya yang saat ini tinggal di Amerika memiliki akses untuk belajar bahasa Spanyol, Cina, Jepang, dll, dengan biaya yang terjangkau. Di kota tempat saya tinggal terdapat berbagai lembaga yang menyediakan jasa belajar bahasa asing dengan biaya minimum, seperti Davis Adult School dan International House Davis lembaga nirlaba yang mempromosikan interaksi dan pertukaran lintas budaya. Perayaan Tahun Baru Cina di kompleks apartment Hal yang sama juga berlaku jika ingin belajar berbagai budaya bangsa lain. Kebetulan saya dan keluarga tinggal di Student Housing, yaitu kompleks apartment khusus untuk mahasiswa paskasarjana yang sudah berkeluarga. Kompleks ini ditinggali oleh keluarga mahasiswa dari berbagai negara dan memiliki asosiasi yang cukup aktif mengadakan kegiatan bagi warganya, seperti kegiatan memasak bersama, perayaan Tahun Baru Cina, Pizza Night, dll. Alhasil saya bertemu dengan keluarga-keluarga dari berbagai negara dan dapat belajar sedikit-sedikit mengenai budaya dan kebiasaan mereka. Biasanya kesempatan belajar budaya ini dapat ditemui di lingkungan tempat tinggal, di sekolah anak / melalu teman sekolah suami, institusi keagamaan, atau organisasi lain yang kita pilih untuk menjadi bagian di dalamnya. Jangan lupa siapkan souvenir kecil tentang Indonesia sambil promosi negara tercinta . 4. Belajar berbagai keterampilan. Belajar masakan Italia Teman-teman 'seperjuangan' saya banyak sekali yang aktif belajar keterampilan baru selama mendampingi pasangannya. Mulai dari belajar seni scrapbook, quilting, memasak, dan masih banyak lagi. Lebih hebatnya lagi, setelah kembali ke tanah air mereka menggunakan keterampilan barunya untuk dibagikan ke orang lain. 5. Volunteer, magang atau bekerja. Kesempatan magang atau bekerja seorang pendamping pelajar seperti saya sangat tergantung pada jenis visa yang saya miliki. Kalau status pasangan saya F1, maka saya akan menggunakan F2. Jika pasangan saya menggunakan J1, maka saya akan menggunakan visa J2. Beda yang paling nyata antara kedua visa tersebut adalah jika saya menggunakan visa J2 maka saya dapat bekerja atau magang selama masa tinggal. Perbedaan lebih lengkap mengenai kelebihan dan masing-masing bisa dilihat di dua laman berikut F2 dan J2. Tentunya penjelasan ini sangat terbatas untuk negara Amerika karena saat ini saya berdomisili di Amerika. Salah satu kegiatan kelompok ketika magang di sebuah NGO di Boston Satu dari tiga hal yang saya sebutkan pada poin ini dapat dilakukan tanpa tergantung pada visa yang dimiliki adalah volunteer atau kerja suka rela. Ada banyak lembaga kemanusiaan atau nirlaba di negara tujuan yang terbuka untuk menerima volunteer. Walaupun tidak menerima bayaran, tapi kegiatan volunteer ini bernilai lebih dari sekedar uang. Pertama, dengan volunteer seseorang memenuhi hakikatnya sebagai manusia untuk saling menolong satu sama lain. Kedua, seseorang akan dapat banyak pelajaran berharga mengenai tata kelola suatu organisasi, menambah teman, mengasah keterampilan sosial dan bahasa, dan kalaupun tidak ada manfaat lain setidaknya satu hal saya jamin pasti didapat, yaitu kesenangan murni dari membagi hidup dengan orang lain. Lima poin di atas hanya sebagian kecil dari kegiatan yang bisa dilakukan. Tidak banyak orang Indonesia yang memiliki kesempatan merasakan tinggal di negeri orang. Alangkah baiknya jika kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengembangkan diri dan kemudian membagikan ilmu yang didapat dengan orang lain. Lihat Lyfe Selengkapnya
PEranistri memang komplit ya, terutama menjadi pendukung suami dalam setiap kondisi, seperti kuliah lagi dan di luar negeri pula. Selamat yaaa, semoga semuanya diberikan kelancaran semoga suami bisa lancar sekolah lagi disana dan begitu pun juga kamu ya mba sukses mengurus anak-anak dan mendampingi suami. Reply Delete. Replies. Reply. Tuty
Komunitas Duta Budaya Canberra tengah berlatih angklung. Foto dok. Duta Budaya Canberra Rabu, 29 Juni 2016 Tetap berkarier cemerlang tapi jauh dari keluarga atau mengorbankannya demi bisa selalu dekat dengan keluarga. Situasi dilematis semacam ini yang kerap dihadapi para pendamping diplomat, baik dari sisi istri maupun suami. Di tengah kondisi sosial-budaya masyarakat kita, keputusan istri mengikuti profesi suami bisa lebih mudah dipahami. Tidak demikian bila suami yang harus nunut pada istri. Apalagi ada ketentuan dari Kementerian Luar Negeri, suami yang mendampingi istri tak boleh bekerja di negara tempat sang istri berdinas. “Kita bekerja kan buat anak. Masak tega lihat istri jungkir balik bekerja dan merawat anak balita sendirian di negeri orang,” tutur Eris Sugiatna alias Eris Gonzales, 49 tahun, saat berbincang dengan detikX, Selasa, 28 Juni 2016. Mantan pegawai sebuah perusahaan distributor itu pernah mendampingi sang istri, Andalusia Tribuana Tunggadewi, berdinas di Madrid, Spanyol, pada 2000-2004 dan di Canberra, Australia, pada 2009-2012. Semula, dia melanjutkan, memang terasa berat meninggalkan karier yang sudah dirintis bertahun-tahun. Apalagi kalau di kemudian hari mendengar ocehan orang yang masih memandang minor suami yang mengikuti istri. “Tapi saya mah cuek saja. Saya harus berjiwa besar menyikapinya,” kata Eris. Saya jadi merasa lebih diplomat ketimbang istri karena lebih banyak bergaul dengan berbagai komunitas." Selama di Madrid dan Canberra, Eris mengaku lebih banyak bergaul dengan beragam komunitas, baik sosial, musik, maupun keagamaan. Ia antara lain mengajar angklung di banyak sekolah di Canberra. “Saya jadi merasa lebih diplomat ketimbang istri karena lebih banyak bergaul dengan berbagai komunitas,” ujar Eris berseloroh. Para pelajar di Australia tengah berlatih memainkan angklung. Foto Erwin Renaldi/ABC International Husni PratamaFoto dok. pribadi Pada akhir Juli nanti, rencananya Andalusia, yang kini menjabat Kepala Subdirektorat Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri, akan menempati pos baru, yakni Kedutaan Besar RI London. Tapi kali ini Eris menyatakan tak akan ikut mendampingi karena anak-anak sudah besar. “Paling nanti kalau pas liburan saya nengokin mereka,” ujarnya. Husni Pratama pun dengan legawa berhenti dari ANTV demi mendampingi istrinya, Masriati Lita Saadia, yang mendapat tugas ke Brussel, Belgia, pada Maret 1997. Setahun pertama di negeri orang, praktis waktunya dihabiskan untuk melakukan adaptasi dan orientasi. Apalagi pada tahun pertama usia pernikahan mereka, bayi pertama yang dikandung sang istri ternyata berusia amat singkat. “Praktis hari-hari kami lalui dengan kelabu. Kami cuma bisa saling menguatkan,” ujar Husni. Beberapa bulan berselang, pasangan itu kembali dirundung duka. Kali ini janin kedua yang dikandung Lita cuma berusia beberapa pekan. Keguguran! Baru pada kehamilan ketiga, mereka mendapatkan anak pertama, yang lahir pada tahun 2000, enam bulan sebelum kembali ke Jakarta. Di Jakarta, lahir anak kedua, Emirio Syauqi Pratama. Di sela-sela mendampingi sang istri, Husni mengisi waktu dengan memperdalam bahasa Inggris dan Prancis. Ia juga menekuni kembali keasyikannya bermain piano dan saksofon di Gemeentelijke Academie di Zaventem. Semasa kuliah, ia bergabung dengan Orkes Simfoni Universitas Indonesia, Mahãwãditra, sebagai pemain flute dan saksofon. Husni juga menemukan ruang untuk berekspresi di dapur. “Sejak SMP saya sudah hobi masak, di Brussel itulah saya benar-benar melakukan eksplorasi,” ujar alumnus Sastra Jerman Universitas Indonesia, 1990, itu. Memasak gudeg kini biasa dilakukan bagi keluarganya. Membuat cake kerap dilakukan saat di Manila, Filipina, pada kurun waktu 2004-2008. Ayah dua anak ini biasa mengemas dan mengantar sendiri kue bikinannya itu kepada para kolega istrinya yang merayakan Natal. “Saya biasanya masak malam hari, saat istri dan anak-anak sudah tidur, biar enggak terganggu,” ujarnya. Husni Pratama dan tiga buku hasil terjemahannya dari bahasa Jerman Foto dok. pribadi Eko Prasetio menikmati keramaian final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Foto dok. pribadi Selain mengantar-jemput anak-anak, Husni dengan sukarela melatih grup vokal ibu-ibu Dharma Wanita di KBRI. Ia terpilih menjadi koordinator orang tua murid di kelas putri sulungnya, Nardiena Althafia Pratama. “Saya sempat mengajar musik dalam program The Week of Philippines,” ujar Husni, yang Februari lalu baru kembali mendampingi istri berdinas di London sejak 2012. M. Eko Prasetio, suami Erry Kananga, yang tengah bertugas di Ottawa, Kanada, menilai bertukar peran semacam itu butuh komitmen kuat dari pribadi si suami dan istri. Salah satu pihak tidak merasa lebih tinggi, sebaliknya juga tidak merasa rendah diri. “Insya Allah, dengan komitmen bersama, saya enjoy melakoninya,” ujar Eko. Sambil kuliah, dia pernah menjalani beragam profesi, mulai news & music director di stasiun radio, studio engineer untuk Yayasan Jurnal Perempuan, user guide translation validator di Nokia Indonesia, media watch-analyst di biro komunikasi strategis, sampai menjadi interpreter-translator di Dana Moneter Internasional International Monetary Fund/IMF Indonesia. Eko memutuskan melepas pekerjaannya di lingkungan IMF karena rasa bangga dan cintanya pada istri dan anak. Ia paham betul diplomat merupakan profesi sulit dengan persaingan superketat, yang tak semua orang mampu menjalaninya. Sejak 2006, ia terlatih mengurus Layla Lokatmala, anak sulungnya yang berusia 11 bulan, karena sang istri mendapatkan beasiswa master di Den Haag, Belanda. Ketika Erry mendapatkan tugas ke Cape Town, Afrika Selatan, Eko cuma bisa mendampinginya selama tiga bulan pertama. Ia harus kembali ke Bandung untuk menyelesaikan kuliah di Jurusan Administrasi Negara Universitas Padjadjaran. Begitu rampung, ia kembali mendampingi istri dan berhenti sebagai interpreter di IMF. Eko Prasetio bersama istri dan anak di Ottawa, Kanada. Foto dok. pribadi “Selain menjadi tukang ternak teri’ anter anak anter istri, saya menjadi relawan pengajar bahasa Indonesia untuk warga Afrika Selatan dan menjadi penabuh gamelan di grup kesenian,” tutur Eris maupun Husni sejauh ini tidak punya masalah untuk mendapatkan pekerjaan kembali ketika masa dinas luar negeri sang istri selesai. Eris mengaku perusahaan tempat bekerja semula tetap bersedia menampungnya. “Mungkin karena tahu kompetensi dan reputasi saya, ha-ha-ha…,” ujarnya. Sedangkan Husni memilih bekerja secara paruh waktu di bidang yang tak jauh dari hobinya bermain musik dan kepiawaiannya sebagai sarjana sastra Jerman. Ia pernah dikontrak khusus untuk mendampingi kelompok band pemula yang akan masuk dapur rekaman. Juga mendapat order menerjemahkan buku-buku novel untuk anak-anak dan remaja hingga buku komputer dalam bahasa Jerman. “Ya, lumayanlah honornya,” ujarnya. Eko pun tak merisaukan masa depan dan kariernya. Di dunia serbadigital, kata dia, peluang mendapatkan pekerjaan sangat terbuka. “Saya biasa menjadi penerjemah freelance." Reporter/Penulis Sudrajat Editor Sudrajat Desainer Luthfy SyahbanRubrik Intermeso mengupas sosok atau peristiwa bersejarah yang terkait dengan kekinian.
TipsEfektif Belajar Bahasa Inggris untuk Kuliah Ke Luar Negeri #1. Hafalkan Kalimat #2. Awali dengan Hal yang Bikin Kamu Nyaman #3. Perhatikan Pengucapan #4. Ada Banyak Aksen Bahasa Inggris Siap Kuliah di Luar Negeri? Bahasa Inggris Membuka Ribuan Peluang Baru Hampir semua informasi penting dalam dunia akademis disajikan dalam bahasa Inggris.
Tertarik untuk kuliah di luar negeri? Prospek karir yang baik sekaligus jaringan pertemanan internasional adalah dua dari banyak hal menarik yang mampu Anda raih saat kuliah di luar negeri. Kuliah di luar negeri adalah keputusan besar. Pastinya Anda ingin mendapatkan persiapan yang matang sebelum melanjutkan pendidikan jauh dari rumah. Ikuti program pra kuliah di luar negeri di negara tujuan pilihan Anda dimana kami menjamin 100% Penerimaan di universitas partner kami yang lebih dari 250 universitas di seluruh dunia.
dWMpJbz. 4250ymowt6.pages.dev/2204250ymowt6.pages.dev/1604250ymowt6.pages.dev/1384250ymowt6.pages.dev/4564250ymowt6.pages.dev/724250ymowt6.pages.dev/1704250ymowt6.pages.dev/894250ymowt6.pages.dev/116
mendampingi suami kuliah di luar negeri