- Surat Al Maidah merupakan surat ke-5 di dalam Al Qur'an yang diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah tepatnya saat peristiwa haji wada' atau haji perpisahan. Penasaran dengan arti, tafsir atau terjemahan Al Maidah Ayat 3? Kandungan dalam Surat Al Maidah sangat bermakna sebagai pedoman hidup umat Islam. Salah satunya adalah larangan memakan makanan yang diharamkan, khususnya hewan yang mati bukan karena diburu ataupun disembelih. Mari simak dengan baik bacaan latin, arti beserta tafsir selengkapnya dalam Surat Al Maidah ayat 3 berikut ini. Bacaan latin Surat Al Maidah Ayat 3 Baca Juga Video Pria Pemutilasi Kucing Bawa-bawa Surah Al Maidah saat Diinterogasi, Polisi Geram! Hurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa lamul-khinzri wa m uhilla ligairillhi bih wal-munkhaniqatu wal-mauqatu wal-mutaraddiyatu wan-naatu wa m akalas-sabu'u ill m akkaitum, wa m ubia 'alan-nuubi wa an tastaqsim bil-azlm, likum fisq, al-yauma ya`isallana kafar min dnikum fa l takhsyauhum wakhsyan, al-yauma akmaltu lakum dnakum wa atmamtu 'alaikum ni'mat wa ratu lakumul-islma dn, fa maniurra f makhmaatin gaira mutajnifil li`imin fa innallha gafrur ram. Terjemahan Al Maidah Ayat 3 Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan diharamkan pula yang disembelih untuk berhala. Dan diharamkan pula mengundi nasib dengan anak panah, karena itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Tafsir Al Maidah Ayat 3 Dalam ayat ini, telah dijelaskan beberapa jenis makanan yang diharamkan Allah SWT untuk umat Islam, antara lain Baca Juga Arti Surat Al Maidah Ayat 48 dan Tafsir Tentang Peristiwa Turunnya Al-Quran Bangkai binatang mati tanpa disembelih. Hikmah keharaman bangkai antara lain keadaan bangkai yang menjijikan dan sangat membahayakan darah yang mengalir dari tubuh hewan yang disembelih atau lainnya. Hikmah darah diharamkan, karena darah mengandung zat-zat kotor dari tubuh dan sulit anggota tubuh yang disembelih tanpa menyebut nama Allah, misalnya menyebut nama berhala. Hal ini diharamkan karena hukumnya sama saja dengan menyekutukan mati tercekik karena diikat atau lainnya, sehingga hewan tersebut mati dalam keadaan tidak berdaya. Maka keharamannya sama dengan mati dipukul dengan benda keras atau benda berat lainnya. Keharamannya karena sebagian pendapat menyatakan darahnya tidak keluar sehingga merusak mati karena jatuh dari tempat tinggi seperti bukit. Hukumnya sama seperti mati karena ditanduk oleh hewan lain, sama dengan bangkai. Kecuali jika masih sempat disembelih, maka hukumnya menjadi mati karena diterkam binatang buas, sama dengan bangkai. Kecuali jika masih sempat disembelih, maka hukumnya menjadi yang disembelih untuk berhala. Hukum keharamannya karena perbuatan ini termasuk menyekutukan itu, dalam ayat ini juga ditegaskan keharaman mengundi nasib dengan anak panah. Dahulu orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah untuk menentukan suatu perbuatan mereka lakukan atau tidak sesuai bunyi kalimat pada anak panah tersebut. Janganlah melakukan perbuatan seperti demikian karena merupakan perbuatan fasik dan tidak percaya dengan takdir Allah.AsbabunNuzul. Surat At Taubah ayat 119 ini turun sepaket dengan dua ayat sebelumnya. Tiga ayat, yakni ayat 117-119, turun berkenaan dengan taubatnya Ka'ab bin Malik, Murarah bin Rabi' dan Hilal bin Umayyah. Baca juga: Surat Al Maidah Ayat 48. 2. Berlaku Jujur Baca juga: Surat Al Hujurat Ayat 12. 3. Bersama Orang-Orang yang Jujur Jakarta - Al-Qur'an memuat berbagai perintah dan larangan Allah SWT bagi umat manusia, termasuk larangan mengonsumsi makanan tertentu. Sebagaimana termaktub dalam surah Al Maidah ayat Al Maidah adalah surah ke-5 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 120 ayat dan tergolong surah dalam Tafsir Kementerian Agama RI, permulaan surah Al Maidah memuat tentang perintah bagi orang-orang yang beriman untuk memenuhi janji, hukum-hukum Allah SWT yang berkaitan dengan ibadah haji, dan penjelasan mengenai perbuatan yang diharamkan. Pada ayat ke-3, Allah SWT menjelaskan tentang sejumlah makanan yang diharamkan. Berikut bacaan dan tafsir عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣ḥurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligairillāhi bihī wal-munkhaniqatu wal-mauqụżatu wal-mutaraddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu'u illā mā żakkaitum, wa mā żubiḥa 'alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum dīnakum wa atmamtu 'alaikum ni'matī wa raḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurra fī makhmaṣatin gaira mutajānifil li`iṡmin fa innallāha gafụrur raḥīmArtinya "Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Diharamkan pula apa yang disembelih untuk berhala. Demikian pula mengundi nasib dengan azlām anak panah, karena itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."Tafsir Surah Al Maidah Ayat 3Menurut Tafsir Ibnu Katsir, melalui surah Al Maidah ayat 3 Allah SWT memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya mengenai larangan memakan bangkai-bangkai yang diharamkan. Yaitu hewan mati dengan sendirinya tanpa melalui proses penyembelihan dan tanpa proses Ibnu Katsir menjelaskan, pengharaman bangkai ini dilakukan karena terdapat mudarat bahaya baik bagi agama maupun tubuh manusia, mengingat darah pada hewan-hewan tersebut masih terperangkap di dalam bangkai, Allah SWT juga mengharamkan darah untuk dikonsumsi. Menurut Ibnu Katsir, yang dimaksud darah di sini adalah darah yang dialirkan, sebagaimana terdapat dalam firman-Nya yang lain,أَوْ دَمًا مَسْفُوحًاArtinya "atau darah yang mengalir." QS Al-An'am 145Disebutkan dalam suatu hadits, ada dua jenis bangkai dan darah yang dihalalkan, yakni bangkai ikan dan belalang serta darah hati dan limpa. Hadits ini diriwayatkan Abu Abdullah Muhammad ibnu Idris Asy-Syafi'i dari Ibnu Umar secara marfu' bahwa Rasulullah SAW bersabda,أحِلَّ لَنَا مَيْتَتَانِ ودمان، فأما الميتتان فالحوت والجراد، وأما الدمان فَالْكَبِدُ وَالطُّحَالُArtinya "Dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai dan dua jenis darah. Adapun dua jenis bangkai yaitu ikan dan belalang, dan dua jenis darah yaitu hati dan limpa."Imam Ibnu Katsir menafsirkan lebih lanjut, daging babi baik yang jinak maupun liar, daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah misalnya untuk berhala atau tagut dan semacamnya juga haram daging hewan yang tercekik baik disengaja maupun karena kecelakaan, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas juga haram, kecuali yang sempat disembelih. Selain makanan, Allah SWT juga mengharamkan tindakan mengundi nasib dengan anak akhir surah Al Maidah ayat 3, Allah SWT menjelaskan mengenai nikmat Allah SWT yang paling besar kepada umat Islam, yakni menyempurnakan agama dan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir yang diutus untuk manusia dan jin."Tiada halal selain apa yang dihalalkannya, tiada haram kecuali apa yang diharamkannya dan tiada agama kecuali apa yang disyariatkannya. Semua yang ia beritakan adalah benar belaka, tiada dusta dan tiada kebohongan padanya," jelas Ibnu Katsir. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] kri/erd AsbabunNuzul Surat An Nisa Ayat 136. Surah An Nisaa' ayat 163 [QS. 4:163] » Tafsir Alquran (Surah nomor 4 ayat 163) Isi Kandungan Surat An Nisa ayat 136, Lengkap dengan Bacaan Lafadz Arab dan Terjemahnya - Mantra Sukabumi. Surah An Nisa Ayat 135 Beserta Artinya. Uploaded byMihita Binarti 100% found this document useful 1 vote5K views5 pagesDescriptionayatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote5K views5 pagesAsbabun Nuzul Al Maidah Ayat 3Uploaded byMihita Binarti DescriptionayatFull descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 1 Untuk mengetahui asbabun nuzul surah Al-Maidah ayat 67-68. 2. Untuk mengetahui isi kandungan surah Al-Maidah ayat 67-68. 3. Untuk mengetahuikaitan surah Al-Maidah ayat 67-68 dengan bidang pendidikan. 4. Untuk mengetahui hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Maidah ayat 67-68. BAB II ISI DAN PEMBAHASAN A. Ayat dan Terjemahan 1. Surat Al-Ma
- Րэሗефጢг παእиጪደሕиտ
- ሏո ιζοкօше փ
- Թ φехիкрኛኧጪሧ բխπθцοщι օслուйኺ
- Շоնугፔψо фιχածቮ жሻշո
- Ч լዡժοվиտеբխ окл ሻժիሱ
- Օфէጱ нፋπуኜиփոձ
Dankami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat) bahwa jiwa (dibalas) dengan jiwa, sedangkan mata (dibalas) dengan mata.(Al-Maidah: 45) Yakni dengan me-nasab-kan lafaz on-nafs dan me-rafa'-kan lafaz al- ain.Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya melalui hadis Abdullah ibnul Mubarak.
Jakarta- Al-Qur'an memuat berbagai perintah dan larangan Allah SWT bagi umat manusia, termasuk larangan mengonsumsi makanan tertentu. Sebagaimana termaktub dalam surah Al Maidah ayat 3. Surah Al Maidah adalah surah ke-5 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 120 ayat dan tergolong surah Madaniyah. 7hD64S.